Mohon tunggu...
Rika Amelia
Rika Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Islam Malang

Suka menulis, membaca dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ruang Baca Anak : Pilar Pendidikan Literasi di Perpustakaan kota Malang

24 Januari 2025   14:09 Diperbarui: 24 Januari 2025   14:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kegiatan : kamera

Pada bulan kemarin tepatnya bulan Desember tanggal 12 tahun 2024, saya dan teman teman PGMI UNISMA melakukan kunjungan ke ruang baca anak di perpustakaan umum kota Malang. Kunjungan ini bermaksud untuk menganalisis buku – buku yang disediakan di ruang baca anak perpustakaan umum kota Malang sebagai tuntutan tugas perkuliahan kami.

Perpustakaan ini diakui sebagai salah satu pusat literasi terkemuka di kota Malang, dilengkapi dengan fasilitas dan koleksi yang menarik minat masyarakat dari berbagai kalangan usia. Saat memasuki perpustakaan kami disambut dengan suasana yang kekinian dan rapi. Terdapat dua alat pemindai barcode untuk daftar hadir atau absensi pengunjung. Bagi pengunjung yang belum memiliki kartu member perpustakaan kota Malang bisa membuat secara langsung. Proses pembuatan akan dipandu oleh customer service perpustakaan dengan syarat membawa kartu identitas seperti KTP atau Kartu Identitas Anak bagi yang belum memiliki KTP seperti anak – anak.

Setelah melalukan daftar hadir kami diarahkan ke loker untuk menitipkan tas dan barang bawaan. Di perpustakaan ini disediakan loker yang sangat banyak sehingga pengunjung tidak perlu khawatir tidak pendapatkan tempat untuk menyimpan tas atau barang bawaan. Selanjutnya memasuki ruang baca anak – anak. Tapi sebelum itu melepas alas kaki terlebih dahulu kemudian menata sepatu atau sandal di rak yang disediakan. Ruang baca anak yang terdapat di perpustakaan kota Malang, memberikan suasana yang nyaman untuk membaca dengan penataan fasilitas yang rapi, pencahayaan yang memadai serta fasilitas meja dan kursi untuk mendukung minat baca anak – anak. Tidak hanya itu di ruang baca ini disediakan komputer game edukasi yang dapat dimainkan dan aman untuk anak – anak. Ketika anak sudah membaca buku mereka bisa bermain di playground dengan berbagai permainan tradisional ataupun game digital yang disediakan.

Koleksi buku diruang baca anak ini sangat banyak. Dengan penataan buku berdasarkan kategori misalnya buku cerita bergambar, buku sastra, atau buku ilmu pengetahuan. Salah satu buku yang saya baca saat kunjungan itu yakni buku yang diadopsi dari New York dialih bahasakan oleh Dharmawati. Life is Unfair merupakan sebuah buku yang menceritakan tentang rumitnya kehidupan, menunjukkan bahwa ketidakadilan menjadi bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia. Melalui serangkaian cerita, refleksi, dan analisis mendalam, dalam buku ini mengungkapkan bagaimana manusia sering kali dihadapkan pada situasi yang tidak sesuai dengan usaha atau harapan mereka. Buku ini tidak hanya memotret pengalaman pribadi, tetapi juga mengaitkannya dengan isu sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih luas.

Dalam buku ini mengajukan gagasan bahwa ketidakadilan menjadi pelajaran dalam kehidupan, mengajarkan manusia untuk beradaptasi, tumbuh, dan menemukan makna dalam tantangan. Kisah-kisah dalam buku ini mencakup berbagai skenario, mulai dari ketimpangan ekonomi, diskriminasi, hingga kehilangan yang tak terduga. Dengan gaya bahasa yang reflektif dan kadang-kadang tajam, buku ini mendorong pembaca untuk menerima realitas pahit, sekaligus menemukan cara untuk tetap melangkah maju.

Akhirnya, Life is Unfair adalah ajakan untuk berdamai dengan ketidakadilan, tanpa menyerah pada keadaan. Buku ini menginspirasi pembaca untuk mencari kekuatan dalam diri mereka sendiri, mempraktikkan empati, dan menciptakan dampak positif di tengah dunia yang tidak selalu adil. Cocok untuk mereka yang mencari perspektif baru tentang hidup.

Menurut saya buku ini menarik dan sesuai dibaca untuk anak usia remaja hingga dewasa. Buku ini memiliki nilai estetis yang terletak pada isi ceritanya. Selain itu buku ini memberikan kita pelajaran untuk menerima kenyataan dan menjadi diri sendiri dan Menghargai perbedaan, mengutamakan keluarga serta bersikap santai dalam menghadapi situasi sulit karena segala sesuatu pasti akan ada jalannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun