Di tengah gelombang perubahan iklim dan bayang-bayang ketergantungan global terhadap energi fosil, penting bagi kita untuk melihat potensi besar yang tersembunyi di Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah memiliki sumber daya lokal energi terbarukan yang melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan kemandirian energi.Â
Desember 2024, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima Penghargaan Anugerah DEN Tahun 2024 di Jakarta Convention Center, sebagai Juara 1 kategori Daerah yang paling baik dalam mengembangkan Desa Mandiri Energi (DME).
Desa Mandiri Energi merupakan desa yang mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang dimiliki untuk menyediakan lebih dari 60% kebutuhan energi (listrik dan bahan bakar) bagi desa itu sendiri (Permen ESDM No. 25 Tahun 2013 Tentang Perubahan Menteri ESDM No.32 Tahun 2008 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain).
Desa Mandiri Energi merupakan inisiatif Jawa Tengah dalam komitmennya untuk terus melakukan upaya transisi energi. Melalui pendekatan ini, Jawa Tengah diharapkan mampu dapat memenuhi kebutuhan energi lokal sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Provinsi Jawa Tengah telah memiliki 2353 Desa Mandiri Energi dari total 8500-an desa/kelurahan, dan terbagi menjadi 2167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang, dan 26 desa mandiri mapan.Â
Sumber daya lokal energi terbarukan yang tersimpan di Jawa Tengah berupa biomassa dari limbah peternakan, tenaga angin di daerah pesisir, tenaga surya dan mikrohidro. Ini adalah kekayaan lokal dan peluang emas bagi desa-desa di Jawa Tengah mengingat Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya energi terbarukan.
Menurut kajian Institute for Essential Services Reform (IESR), Jawa Tengah memiliki potensi energi terbarukan yang besar terutama potensi energi air dan surya, diantaranya energi surya 194.280 MWp, angin 6.003 MW, bioenergi 105 MW, dan air 730.3 MW. Oleh karena itu, desa mandiri energi dapat menjadi solusi alternatif untuk mengoptimalkan pendayagunaan energi terbarukan yang melimpah dimulai dari tingkat pedesaan.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal, beberapa Desa Mandiri Energi Jawa Tengah telah menunjukkan keberhasilan dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama emisi karbon.Â
Selain itu, desa-desa tersebut juga mampu memenuhi kebutuhan energi masyarakat lokalnya secara mandiri. Misalnya, Desa Tampirwetan, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang yang telah berhasil memanfaatkan tenaga surya untuk mengoperasikan  pompa air atau biasa disebut Pompa Air Tenaga Surya.Â
Selain itu, desa lain, seperti Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar yang memanfaatkan biogas dari kotoran ternak sebagai sumber energi utama bagi rumah tangga.Â