Mohon tunggu...
Riga Achmad
Riga Achmad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ciptakan Alat Semprot Otomatis untuk Petani, Desa Botolambat Pangkas Setengah Harga

24 Agustus 2018   22:18 Diperbarui: 24 Agustus 2018   22:35 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (03/08/2018), Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Desa Botolambat menghadiri rapat kerja GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Botolambat yang bertempat di POS LUHDES (Pos Penyuluhan Desa). Kegiatan rutin kelompok tani yang diselenggarakan tiap Jumat Kliwon kali ini dihadiri oleh perwakilan BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan) Kandeman, petugas pengamat hama, serta perwakilan dari Tim Panah Merah.Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Bapak Sutriyo selaku Ketua GAPOKTAN Desa Botolambat. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan tentang pertanian yang meliputi pemanfaatan dan penggunaan pupuk, pestisida yang tepat oleh Bapak Eko selaku pengamat hama; pemaparan tentang tingginya prospek budidaya Pepaya California, cara menanam dan perawatannya oleh Bapak Mustofa selaku perwakilan dari BP3K; serta promosi benih tanaman cabai dan timun jenis baru oleh Tim Panah Merah.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Untuk menunjang kegiatan pemberdayaan masyarakat kelompok tani, Tim II KKN UNDIP mengadakan beberapa pelatihan, diantaranya pelatihan pembuatan mol bonggol pisang dan pestisida nabati yang diberikan oleh Cecilia Agustine dari Departemen S1 Teknik Kimia, serta automasi alat penyemprot pertanian yang diberikan oleh Wahyu Putra Nur Hidayat dari Departemen S1 Teknik Perkapalan.Pelatihan pembuatan mol dari bonggol pisang dan pestisida nabati diawali dengan pemaparan bahan-bahan yang digunakan. 

Selanjutnya dilakukan demonstrasi pembuatan mol bonggol pisang dan pestisida nabati, serta cara mengaplikasikannya dalam pertanian. Dengan memanfaatkan sumber daya hayati yang tersedia di sekitar, petani diajarkan bagaimana cara mengolah sumber daya yang ada untuk diaplikasikan dalam kegiatan bercocok tanam maupun berkebun.Automasi alat penyemprot pertanian mula-mula dijelaskan tentang alat-alat yang diperlukan. Disini petani diajarkan bagaimana cara memodifikasi alat penyemprot pertanian yang semula dilakukan secara manual, diubah menjadi alat penyemprot elektrik dengan penambahan aki. 

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Adanya automasi alat penyemprot pertanian ini hanya membutuhkan biaya Rp 350.000,00. Hal ini sangat menguntungkan bagi petani karena bisa menghemat 50% lebih murah daripada membeli alat penyemprot elektrik baru yang harga terendahnya Rp 700.000,00. Automasi alat ini juga sangat efisien karena bisa dibuat sendiri oleh para petani dan petani juga sangat terbantu karena tidak perlu memompa lagi untuk menyemprot tanamannya.Kegiatan pelatihan yang dibimbing oleh Tim KKN Undip berjalan dengan baik. 
s-22044699-5b80253112ae9465b47fb5b6.jpg
s-22044699-5b80253112ae9465b47fb5b6.jpg
Tidak adanya mahasiswa dari jurusan pertanian tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk berbagi ilmu dalam bidang pertanian kepada para petani.
dokumen pribadi
dokumen pribadi
Usai pelatihan automasi alat penyemprot selesai, dilanjutkan survei ke kebun Pepaya California. Di kebun pepaya tersebut, Bapak Mustofa selaku perwakilan BP3K mencontohkan secara langsung bagaimana perawatan pohon Pepaya California. Kemudian para petani ditunjukkan bagaimana memanen papaya yang sudah masak. Masing-masing petani pun memetik buah papaya California untuk dibawa pulang. Di sesi terakhir, kegiatan ditutup dengan foto bersama..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun