Mohon tunggu...
Rifqi18190040
Rifqi18190040 Mohon Tunggu... Jurnalis - Semua sudah ada jalannya

rickymarchell77@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mainstream Ideologi Siswa Terkait Guru Bimbingan dan Konseling (BK)

8 Februari 2019   18:00 Diperbarui: 8 Februari 2019   18:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : softwaremediapembelajaran.blogdpot.com


Bimbingan dan konseling (BK) di dalam setiap instansi berfungsi untuk menopang moralitas siswa, dengan memberlakukan beberapa kebijakan. Adanya penerapan kebijakan terhadap siswa seringkali menuai protes, bahkan acuh tak acuh dengan kebijkan yang diberikan tersebut.

Masa sekolah khususnya tingkat SMA adalah suatu masa seorang siswa cepat emosi dan kadang sulit dikontrol. Karena Siswa berekspresi sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Ekspresi tersebut tentulah dapat menumbuhkan sebuah ideologi tentang adanya kebebasan.

Nyarisnya, ekspresi yang dilakukan siswa tidak sesui dengan norma yang berlaku. Oleh sebab itu, guru BK bergegas untuk memberi bimbingan terhadap siswa yang bermasalah.

Tindakan guru BK di atas cenderung ditakuti oleh setiap siswanya. Ideologi tersebut mepengaruhi sistem pola pikir yang begitu buruk. Padahal, jika siswa sendiri bisa menelaah pada waktu kejadian secara tenang mungkin mereka akan tertawa sendiri. Sebab  seorang konselor (guru BK) tidak akan sembarangan memberikan hukuman jika memang tidak ada masalah. Hukuman yang diberikan tentunya membuat mereka tidak semangat waktu di sekolah.

Pada kenyataanya hukuman tersebut tidak lain kecuali hanya untuk menyadarkan siswa tentang kesalahannya. Hal ini merupakan sebuah problem yang masih belum bisa dirubah oleh siswa terkait adanya kebijkan yang berlaku. Contoh kecilnya yaitu pemotongan rambut terhadap siswa laki-laki yang tidak taat pada aturan. 

Selain itu, larangan terhadap siswa yang memakai  celana yang terlalu ketat. Karena hukuman diterapkan, maka banyak siswa yang kabur dari kelas saat jam pelajaran berlangsung. Padahal meninggalkan kelas saat jam pelajaran juga merupakan kesalahan besar. Itulah sebabnya ideologi  yg dibentuk siswa terhadap guru BK bahwa setiap guru BK adalah orang yang  galak dan otoriter.

Ideologi yang dikembangkan siswa tentang guru BK sangatlah mainstream. Secara langsung ideologi tersebut mepengaruhi dan akan selalu terkenang di dalam memori siswa. Walaupun gurunya ganteng atau cantik, mereka tetaplah tidak disenangi.

Kebanyakan guru BK sampai saat ini hanya memberikan bimbingan kepada para siswa yang bermasalah, artinya tidak berlaku untuk siswa baik atau pintar. Padahal dari realitas sosial yang terjadi kebanyakan siswa yang bermasalah dapat mempengaruhi yang tidak bermasalah. Tentunya yang tidak bermasalah harus dapat dibimbing juga agar tidak. Adil bukan!.

Guru BK sampai kapanpun tetap tidak disenangi. Mainstream seperti ini akan coba penulis rubah. Tentunya sebagai guru BK harus melakukan beberapa tindakan yang bisa memengaruhi secara perlahan terhadap ideologinya. Pertama, melakukan pendekatan, baik terhadap siswa yang bermasalah ataupun tidak. 

Dengan pendekatan tersebut guru bisa mengetahui kondisi psikologis maupun sosialnya. Kedua, memahami dan memberikan pengarahan terkait setiap permasalahan, baik masalah yang bernilai bagus ataupun buruk. Karena bimbingan yang diberikan tentunya memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi seorang siswa. Ketiga, adanya relasi antara guru dengan orang tua murid guna mengetahui setiap tindakan siswa di sekolah ataupun di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun