Desa Kebonagung, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, 16 Juli 2025 -Â Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan memperkenalkan produk olahan berbahan dasar sumber daya air laut dan tawar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi produk perikanan dan kelautan yang tinggi akan nutrisi serta potensi ekonomi yang bernilai tambah.
Raka Pratama Syahputra, Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro mempresentasikan olahan dari rumput laut jenis ulva yang diubah menjadi keripik. Keripik rumput laut jenis Ulva adalah makanan ringan yang terbuat dari rumput laut jenis Ulva lettuce, yang juga dikenal sebagai "sea lettuce" atau selada laut. Keripik ini memiliki tekstur renyah dan rasa yang gurih, serta dipasarkan dengan berbagai rasa. Bahan pembuatan dan proses pembuatan yang mudah juga dipresentasikan dan dicantumkan pada leaflet yang dibagikan kepada ibu-ibu PKK yang hadir. Kandungan protein, serat dan yodium yang tinggi menjadikan cemilan keripik laut jenis Ulva ini cocok untuk dikonsumsi oleh masyarakat terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Rifky Dwicahya Putra, Mahasiswa Jurusan Perikanan Tangkap Universitas Diponegoro mengenalkan produk inovatif berupa kerupuk kulit ikan nila. Produk ini memanfaatkan bagian kulit ikan yang selama ini sering dianggap limbah dan belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Proses pembuatan yang sederhana dan bahan yang mudah didapatkan menjadikan kerupuk ikan nila ini menjadi camilan gurih dan kaya akan protein. Kerupuk kulit ikan nila memiliki kandungan protein yang tinggi, omega-3, dan kolagen cocok untuk imunitas, kesehatan jantung, dan kulit.
Keripik rumput laut jenis Ulva yang dikenalkan kepada ibu-ibu PKK Desa Kebonagung merupakan olahan yang berasal dari Gunung Kidul Yogyakarta, sedangkan Kerupuk Kulit Ikan Nila berasal dari produksi rumahan di Kota Semarang Jawa Tengah.Â
"Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa hasil sumber daya perairan, baik tawar maupun laut, bisa diolah menjadi produk yang tidak hanya bernilai gizi tinggi tetapi juga memiliki potensi ekonomi," ujar Raka saat kegiatan penyuluhan di Balai Desa Kebonagung.
Program ini mendapat apresiasi dari ibu-ibu PKK Desa Kebonagung yang menilai bahwa kegiatan semacam ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal dan memperkuat ketahanan pangan.Â