Mohon tunggu...
Bang Zirif
Bang Zirif Mohon Tunggu... Freelancer - Indonesia Lebih Baik

Internet Marketers, Pengamat Politik, Enterpreneur, Travellers. Memuji karyaMu dengan selalu Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perang Harga di Marketplace Sudah Menjadi Hal Wajar?

27 November 2019   18:23 Diperbarui: 28 November 2019   12:45 1853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja online(sumber: shutterstock via kompas.com)

"Perang harga bukanlah suatu solusi, tapi kurang inovasi" 

Tokopedia, Shopee dan Bukalapak adalah tiga marketplace terbesar di Indonesia dengan suntikan dana yang sangat mencengangkan dari investor mereka mencapai triliyunan.

Tak heran, jika ketiga marketplace ini sering "bakar uang" dengan memberikan promo-promo dan cashback bagi konsumen. Mereka yang memberika promo lebih banyak maka konsumen pun akan berbondong bondong menuju marketplace tersebut.

Saya sendiri adalah pelaku bisnis (penjual) di ketiga marketplace tersebut dan sesuai judul tulisan ini, saya sedikit miris melihat kenyataan yang ada.

Perang Harga di marketplace hal wajar?

Memang begitulah kenyataanya. Saya sendiri adalah anggota dari komunitas penjual online di marketplace, yang sering membahas tentang permasalahan-permasalahan yang ada di marketplace tersebut, seperti ongkos kirim, menghadapi calon konsumen, barang hilang di kurir, hingga masalah perang harga.

Tak sedikit para seller yang mengeluhkan perang harga di marketplace, bahkan beberapa seller ada yang mengaku tidak mengambil keuntungan atau kalaupun ada mereka hanya mengambil keuntungan 500-1000 perak.

Kalaupun mereka mengambil keuntungan yang besar modal mereka juga besar, saya ambil contoh penjual laptop/handphone yang menjual di harga 4.000.000 mereka hanya mengambil profit 100.000, karena jika mereka mengambil profit terlalu tinggi akan kalah bersaing dengan penjual lain, mereka akan selalu menurunkan harga dengan pesaing mereka sendiri begitu seterusnya hingga profit menjadi minim.

Tujuan dihadirkannya marketplace adalah membantu masyarakat Indonesia mendapatkan penghasilan dari jual beli online, selain itu juga menghidari adanya penipuan mengingat ketika melakukan transaksi ada pihak ketiga untuk mengamankan uang hasil transaksi.

Jika tujuannya adalah mendapatakan penghasil dari jual beli online, namun kenyataanya adalah sebaliknya. Sudah toko offline tutup berganti ke online, eh di online malah pada banting bantingan harga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun