Mohon tunggu...
Bang Zirif
Bang Zirif Mohon Tunggu... Freelancer - Indonesia Lebih Baik

Internet Marketers, Pengamat Politik, Enterpreneur, Travellers. Memuji karyaMu dengan selalu Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Money

Jangan Jadi Pengusaha Kalau Tak Mau Susah, Kecuali...

6 Oktober 2019   15:24 Diperbarui: 6 Oktober 2019   15:44 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sudah lama rasanya, saya tidak menuangkan pikiran di kompasiana, terakhir kali saya melakukannya pas jaman saya kuliah, karena kuliah adalah tempat terakhir kita masih bisa sedikit bersenang-senang, sebelum akhirnya menginjakkan fase kehidupan sebenarnya, dimana kita dituntut mencari uang demi berlangsugnya hidup. Setelah lulus kuliah, kita akan menghadapi tantangan sebenarnya. Oke well, saya tidak akan membahas hal tersebut disini, saya akan membahas sesuai judul diatas.

Menjadi Pengusaha itu enak?? Punya waktu banyak bersenag -- senang? Liburan bisa kapan saja? Tidak ada tanggal hitam di kalender karena semua tanggal merah? Pertanyaan tersebut tidak salah, namun jika usaha kita sudah tersistem dengan baik. Sekali lagi saya katakan, menjadi pengusaha itu bukan pencapaian tapi pilihan. Banyak sekali diantara kita yang berpikir ketika sudah menjadi pengusaha itu adalah pencapaian besar, terutama bagi kita yang resign dari kerja, seakan ini adalah pencapain luar biasa, terbebas dari belenggu bos, dari kejamnya waktu yang mengikat, kejamnya sikutan teman kantor yang saling menjatuhkan. Padahal, kenyataannya tidak demikian!! Membuka usaha itu butuh kerja ekstra lebih keras

Banyak sekali usaha yang rontok gagal dan bangkrut sebelum 5 tahun, bukan profit yang didapat tetapi hutang yang menumpuk. Beruntung bagi kita yang memulai usaha dengan modal sendiri (Tabungan sendiri) bukan dari meminjam teman maupun bank, karena jika terjadi resiko kegagalan kita tidak terlalu banyak bebannya, tidak harus bertanggung jawab kepada pemilik modal. Tahun-tahun pertama adalah awal kritis untuk keberlangsungan usaha kita, apalagi yang memiliki modal minim dimana kita harus melakukannya semuanya sendiri. Jika kita bekerja dalam sebuah perusahaan, maka kita hanya mengerjakan keahlian yang kita miliki saja. Berbeda jika kita merintis usaha, urusan financial, manajemen stok gudang, operasional, rekap hasil transaksi, mencari supplier, riset produk yang laris, manajemen karyawan, harus mengerti dan paham dengan produk/jasa yang kita jual, bahkan diawal merintis usaha, packing produk pun kita sendiri yang harus melakukan, seakan kita adalah multi talent. Sempat terpikir mau nambah karyawan, tapi kalau sepi nanti gimana ya? Gimana ngasih gajinya?

Menjadi pengusaha itu tidak berat jika mau bekerja keras diawal, kecuali kalo kalian nerusin usaha orang tua, itu satu langkah lebih mudah jika dibandingkan merintis usaha dari awal, namun jika kalian tidak memiliki ilmu yang tepat alias asal menjalankan saja, ada kemungkinan, usaha yang anda teruskan akan bangkrut. Kecuali kalau orang tua anda kaya, gagal usaha yang satu kan masih ada yang lainnya punya bokap, maklum bapaknya miliarder bos.

Jangan jadi pengusaha kalau ketika merintis yang anda pikirkan adalah punya banyak uang, karena jika anda memikirkan hal tersebut tanpa tahu faktor resiko yang bakal terjadi, anda akan menangis, madesu, meratapi nasib dan stress jika usaha kalian tidak sesuai dengan ekspektasi awal, tidak sesuai dengan harapan bahkan malah mengalami kebangkrutan, bukan uang yang kita dapatkan malahan uang kita yang hilang.

Jika kita sudah bertekad menentukan pilihan menjadi seorang pengusaha, maka berjuanglah dengan keras untuk mewujudkannya, jangan cengeng. Optimislah visi anda akan tercapai.  Bersiaplah untuk tidur hanya 4 jam sehari ketika awal merintis, bersiaplah untuk memutar otak lebih keras ditengah persaingan dunia bisnis, bersiaplah untuk resiko yang bakalan terjadi, selalu ingat bahwa high return, high risk. Namun ketika anda sudah siap dengan semuanya itu, lakukanlah dengan ikhlas, berdoa memohon terbaik agar dimudahkan segala urusan. Pencapaian terbesar adalah ketika usaha anda sudah menghasilkan profit besar, sudah sukses dan terus berkembang tapi jangan lupa untuk terus berinovasi. Anda mungkin bisa menikmati waktu, setelah pencapaian itu terwujud.

Okelah, Saya berharap, yang membaca tulisan ini akan dimudahkan jalan rejekinya dan diberi kekuatan untuk setiap tantangan yang dihadapinya. Salam sukses, menuju Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun