Keseruan Mahasiswa Undip dalam Mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kampus Mengajar Angkatan 3

 

Di masa new normal adalah masa diamana perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Pada masa ini siswa dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar secara PTM (Pembelajaran Tatap Muka) yang sebelumnya siswa melakukan pembelajaran secara daring (online) dirumah masing-masing. Dengan perubahan sistem pembelajaran tersebut banyak siswa yang masih beradaptasi kembali setelah kurang lebih 2 tahun dengan pembelajaran daring (online). Hal tersebut berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), serta Pendidikan Tinggi.

Oleh karena itu, program kampus mengajar Angkatan 3 ini di harpakan mahasiswa dari berbagai kampus dengan latarbelakang Pendidikan yang berbeda  mampu membantu dalam proses adaptasi pembelajaran siswa di masa new normal ini.

Program kampus mengajar ini adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dengan memberi kesempata untuk belajar di luar kelas perkuliahan. Melalui Program Kampus Mengajar, mahasiswa diharapkan dapat membantu pembelajaran sekolah di kawasan 3T atau sekolah dengan akreditasi C untuk membantu proses pembelajaran numerasi dan literasi di sekolah, adaptasi teknologi, serta administrasi.

SD N 2 Logede, Kec. Sumber, Kab. Rembang terpilih menjadi salah satu mitra Sekolah Dasar yang akan berkolaborasi dengan Program Kampus Mengajar Angkatan 3 yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek. SD Negeri 2 Logede terletak di desa Logede dukuh Pandansilih RT.02/RW.02 Kec. Sumber Kab. Rembang Prov. Jawa Tengah. SD Negeri 2 Logede berdiri sejak tanggal 01 April 1985, sudah selama 37 tahun sekolah ini berdiri kokoh sebagai tempat warga sekitar menimba ilmu. 

Sebelum Program kegiatan kampus mengajar angkatan 3 di laksanakan mahasiswa melakukan observasi ke sekolah terlebih dahulu. SD Negeri 2 Logede masih tergolong sekolah dengan akreditasi B dengan keadaan Gedung yang sudah mulai retak dan bangunan yang sudah tua itu terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang guru, dan 2 kamar mandi. Ruang kelas yang kurang cukup baik untuk digunakan menimba ilmu itu dengan beberapa dinding yang sudah retak dan juga beberpa jendela, lantai yang rusak. Untuk kamar mandi sekolah ini juga sudah tidak layak pakai dengan dinding yang retak dan genteng yang sudah bolong.  

Namun dengan kedaan sekolah yang masih kurang tersebut tidak membuat patah semangat siswa-siswi SD N 2 Logede untuk menimba ilmu setiap harinya. Dengan semngat yang tinggi setiap paginya mereka berangkat sekolah dengan senyum yang ceria untuk menimba ilmu bersama teman. Dan pulang dengan membawa cucuran keringat serta baju yang suda tidak serapi pagi itu dengan terik matahari di siang hari dan raut muka yang sudah lapar merka tetap dengan senyum manisnya. 

(Dokpri)

Setelah dilakukannya observasi mahasiswa kampus mengajar menyusun dan juga melaksanakan program kegiatan mulai dari pemebelajaran literasi dan numerasi, adaptasi teknologi dan juga administrasi sekolah. Banyak sekali program kegiatan yang dilakukan setiap harinya hingga 5 bulan waktu penempatan di Sekolah Dasar tersebut. Mulai dari program kegiatan mingguan hingga yang satu bulan sekali. 

Dimasa new normal yang membuat siswa beradaptasi lagi dari pembelajaran daring (online) di rumah masing-masing ke pembelajaran tatap muka (PTM), membuat siswa yang tadinya belajar secara fleksible dibersamai dengan bermain menjadikan mereka harus beradaptsi lagi untuk belajar di ruang kelas yang monoton pembelajaran penuh dan hanya ada waktu istirahat 15 menit. Oleh karena itu,