Mohon tunggu...
Rifaya Mahirunnisa Nailah
Rifaya Mahirunnisa Nailah Mohon Tunggu... Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Generasi Digital yang Beradab

27 September 2025   09:29 Diperbarui: 27 September 2025   09:28 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk menjadi generasi digital yang beradab, seseorang perlu mengembangkan etika digital dan literasi digital yang kuat. Sebagai mahasiswa baru Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, etika ini tidak hanya mencakup perilaku di media sosial, tetapi juga bagaimana berinteraksi, berpikir kritis, dan menggunakan teknologi secara bertanggung jawab.

Kita hidup di era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi digital. Hampir seluruh aktivitas kehidupan manusia kini tidak bisa dilepaskan dari perangkat digital, mulai dari komunikasi, belajar, bekerja, hingga hiburan. Namun, di balik manfaat besar yang diberikan, perkembangan teknologi juga menghadirkan tantangan, terutama dalam hal menjaga adab dan akhlak.

Dalam Islam, setiap ucapan, perbuatan, bahkan tulisan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Hal ini berlaku tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Sayangnya, masih banyak yang menganggap bahwa dunia digital adalah ruang bebas tanpa batas. Akibatnya, kita sering menemukan perilaku seperti ujaran kebencian, penyebaran hoaks, perundungan siber, dan sikap tidak sopan di media sosial.

Padahal, sebagai umat Islam, kita dituntut untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia. Generasi digital yang beradab adalah mereka yang mampu memanfaatkan teknologi bukan sekadar untuk kepentingan pribadi, melainkan juga sebagai sarana menyebarkan kebaikan. Misalnya, dengan menyebarkan konten positif, memberikan motivasi, membagikan ilmu, atau sekadar menuliskan komentar yang menenangkan hati orang lain. Hal-hal sederhana tersebut merupakan bentuk dakwah yang dapat memberikan pahala besar.

Cara mengembangkan etika komunikasi digital: 1) Hormati orang lain. Terapkan "Aturan Emas" di dunia maya: perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan. Hindari menulis sesuatu yang tidak berani Anda katakan secara langsung kepada seseorang. 2) Pikirkan sebelum mengunggah. Konten yang diunggah di internet bisa bertahan lama. Pertimbangkan dampaknya, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sebelum memublikasikannya. 3) Bijak dalam berkomentar. Gunakan bahasa yang sopan, hindari ujaran kebencian, dan jangan memicu konflik yang tidak perlu.

Kemajuan teknologi seharusnya sejalan dengan kemajuan akhlak kita. Jangan sampai kita pandai menguasai perangkat canggih, tetapi lalai menjaga adab. Sebab, percuma kecanggihan tanpa akhlak. Islam mengajarkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Maka, mari kita gunakan media digital untuk menghadirkan manfaat, menjaga lisan dan tulisan kita, serta menjadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun