Artikel ini menggambarkan momen emosional perpisahan Sri Mulyani Indrawati di Gedung Djuanda, Jakarta, pada 9 September 2025. Ratusan pejabat Kementerian Keuangan mengiringi langkah Sri Mulyani menuruni tangga utama, sambil menyanyikan lagu "Bahasa Kalbu" sebagai paduan suara yang penuh haru. Suasana tersebut bukan sekadar seremoni biasa, melainkan sebuah ritual emosional yang sarat makna, menandai penghormatan dan kehadiran simbolik sosok kepemimpinan Sri Mulyani.
Dalam sudut pandang komunikasi kritis, peristiwa ini digambarkan sebagai "teater birokrasi," di mana tubuh dan ruang dipergunakan untuk membangun makna dan otoritas. Barisan pejabat, lagu yang dilantunkan, dan gerakan langkah yang perlahan menuruni tangga membentuk koreografi yang mewujudkan mitos kepemimpinan dan memperkuat wibawa Sri Mulyani sebagai sosok sentral. Air mata dan ekspresi kesedihan bersama turut mempertegas kedalaman hubungan emosional dalam dunia birokrasi yang sering dianggap formal dan kaku.
Secara keseluruhan, artikel ini menunjukkan bagaimana sebuah momen bersejarah dalam birokrasi bisa menjadi panggung komunikasi simbolis yang kuat, memperlihatkan perpaduan antara kuasa, rasa, dan budaya di lingkungan pemerintahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI