Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ujian Gengsi Leicester City di Liga Champions Eropa

25 Agustus 2016   10:03 Diperbarui: 26 Agustus 2016   01:44 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leicester City (Foto: Getty Images)

Kompetisi Liga Inggris musim 2015/2016 ditutup dengan satu sensasi manis, yakni Leicester City mencatatkan diri sebagai juara. Leicester juara tidak hanya menghentak dunia persepakbolaan Inggris, tetapi para pecinta Liga Inggris di seluruh dunia terhenyak hanyut, setengah tak percaya Leicester mampu menjungkal tim-tim papan atas yang sudah matang sawo, karena acapkali bolak-balik alias  bergantian juara. 

Di bawah kendali Leicester, hampir semua klub papan atas Inggris terjerembab ke lubang kekecewaan para penggemarnya. Arsenal, misalnya, dengan bekal pelatih terlama saat ini, Arsene Wenger, harus menapaki posisi runner up. Bagi Wenger jelas ini sangat mengecewakan, bukan karena cemburu dengan juaranya Leicester, tetapi lebih disebabkan nasib. Menempati posisi ke-2, secara otomatis Arsenal ada pada Pot 2. Maka peluang Arsenal bertemu dengan 2 klub yang ditakutinya pada Pot 1, Barcelona dan Bayern Munchen kian terbuka. Kedua klub yang acapkali menggagalkan Arsenal di lima musim kompetisi terakhir Liga Champions.

Arsenal masih lebih baik dari Manchester City. The citizen harus menempati juru kunci jatah Liga Champions. Beruntung City lolos pada babak play off . Berbeda dengan Arsenal. Jelang Liga  Champions, City merasa jumawa dan percaya diri, mengingat dia mempunyai modal penting, yakni sang pelatih anyarnya, Pep Guardiola. Di bawah asuhan, Pep Guardiola, City siap melawan tim besar mana pun, termasuk Barcelona dan Bayern Munchen, dua tim yang pernah diasuh oleh pelatihnya saat ini.

Arsenal dan Manchester City jauh masih lebih baik dari tiga klub papan atas lainnya, Manchester United, Liverpool, dan Chelsea. Chelsea lah yang paling parah, karena peluang untuk berlaga di kompetisi Europa  sudah tertutup. Manchester United dan Liverpool kemungkinan masih bisa ikut Liga Europa. Akan tetapi bagi klub-klub papan atas seperti Manchester United dan Liverpool, Liga tidak memberi semangat dan dianggap kurang menantang, sehingga tidak menjadi prioritas kompetisi. Mereka lebih senang bermain di liga Premier atau FA daripada bermain di Liga Europa.

Pada kompetisi Liga Inggris musim 2016/2017 berharap lima klub papan atas bangkit dan mampu merebut kembali titel juara yang diambil oleh Leichester City. Leicester City tentu memahami bahwa tidak  mudah mempertahankan, terlebih lagi pada musim 2016/2017, harus menghadapi tiga kompetisi besar, yakni Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. Dari ketiganya, Leicester lebih fokus memilih Liga Champions. 

Penggemar Leicester City di Thailand (Sumber Photo ; Foxnews)
Penggemar Leicester City di Thailand (Sumber Photo ; Foxnews)
Di Liga Inggris, musim lalu sudah teruji dengan membuktikan juara. Di piala FA pun, walaupun tidak juara, tentu merasakan sensasinya yang tak jauh berbeda dari Liga Inggris. Maka pilihan yang masuk akal untuk menguji kehebatan yang lebih besar, dengan konsentrasi menghadapi Liga Champions. Pada Liga Champions musim ini. Leicester berada di Pot 1, bersama duo raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, jagoan pada kompetisi masing-masing negara, yakni Bayern Munich (Jerman), Juventus (Italia), Benfica (Portugal), Paris Saint-Germain (Prancis), CSKA Moskow (Rusia).

Beruntung pada awal penyisihan, Leicester tidak bertemu dengan klub-klub yang ada pada pot 1. Lawan yang kemungkinan bakal dihadapi oleh Leicester adalah kemungkinan bertemu dengan tim-tim sesama Inggris, Arsenal dan Manchester City dari Pot 2, atau Tottenham Hotspur pada Pot 3. Bertemu dengan klub Inggris, tentu bukan sebuah kejutan, dibandingkan dengan tim di luar Inggris. Semua tim di luar Inggris dianggapnya bukan lawan mudah, apalagi Sevilla, yang merupakan juara Europa dianggapnya yang paling sulit dan menantang bagi tim sekelas Leicester City. Kemenangan atas Sevilla nantinya bisa menjadi langkah awal kepercayaan diri menghadapi para raksasa Europa.

Melengkapi artikel ini, saya sisipkan daftar  32 kontestan Liga Champions 2016/2017, berikut pembagian Pot-nya.

32 Kontestan Liga Champions 2016/2017

Pot 1: Real Madrid (Spanyol), Barcelona (Spanyol), Leicester City (Inggris), Bayern Munich (Jerman), Juventus (Italia), Benfica (Portugal), Paris Saint-Germain (Prancis), CSKA Moskow (Rusia).

Pot 2: Atletico Madrid (Spanyol), Borussia Dortmund (Jerman), Arsenal (Inggris), Manchester City (Inggris), Sevilla (Spanyol), Porto (Portugal), Napoli (Italia), Bayer Leverkusen (Jerman), 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun