Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gus Bombong Melawan Ahok

15 September 2014   21:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:37 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Foto : Sidominews

Tidak semua anggota DPR berkelakuan buruk, seperti yang dituduhkan oleh Ahok selama ini. Dalam pernyataannya, Ahok tidak setuju dengan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang tengah dibahas di DPR RI, mengatakan kalau kepala daerah dipilih DPRD maka setelah dipilih akan jadi ajang pemerasan dewan. Pernyataan Ahok tersebut sangat meresahkan para anggota DPRD di seluruh Indonesia. Pola pikir Ahok sepertinya sedang mengalami gangguan hantu orde baru, sehingga dia menggeneralisasikan semua anggota DPRD brengsek dan suka meras.

Masih banyak anggota DPRD yang berprilaku baik, salah satunya adalah Gus Bombong. Sebagai anggota DPRD Sragen termuda  untuk periode 2014-2019 patut menjadi contoh. Gus Bombong telah  memberi teladan dengan tidak menerima gaji dari pekerjaannya di pemerintahan. Apakah Ahok berani melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Gus Bombong.

Gus Bombong atau nama lengkapnya Bombong Lukito Samudro, lahir 28 Maret 1992. Dia terpilih menjadi anggota DPRD dari fraksi PKB, tanpa mengeluarkan sepeser uang pun. Tanpa ada kampanye yang mengharuskannya merogoh kocek. Proses pencalonannya tidak lain karena usaha santri Ponpes Nurul Huda Sragen, Jawa Tengah. Sungguh sangat Jomplang bila dibandingkan dengan Ahok. Ahok yang nyata-nyatanya dicalonkan oleh Gerindra untuk jadi wagub DKI Jakarta, dengan tentunya Gerindra ikut membiayai kampanye berbalik menjadi duri dalam daging dengan mencoba mengingkari peran Gerindra pada proses pilkada DKI Jakarta, hanya gara-gara ngambek pada Gerindra yang ikut menyetujui pilkada lewat DPRD.

Terpilihnya Gus Bombong adalah bentuk perlawanan terhadap Ahok yang telah membuat alasan yang sangat konyol dengan melakukan tuduhan miring bahwa semua anggota DPRD berlaku curang alias tukang peras. Ahok mungkin tidak mengenal Gus Bombong, tetapi sebaiknya tak usah mengenalnya, karena Ahok dan pendukungnya tentu akan dibuat malu oleh prilaku mulianya Gus Bombong. Gus Bombong tidak menerima gaji untuk dirinya, tetapi gaji tersebut dialokasikan untuk perbaikan jalan dan musala.

“Bukannya nggak mau terima gaji, saya terima gajinya, terus saya kasih ke rakyat. Biasanya untuk membenahi langgar atau musala dan jalan. Ya untuk silahturahmi dan sosial pokoknya,” tutur Gus Bombong seperti dilansir merdeka.com, Minggu (14/9).


Kita perlu belajar dari Gus Bombong, Meskipun dia masih muda dan belum berpengalaman dalam dunia politik, tetapi tidak serta merta gebyah uyah memanfaatkan perannya sebagai anggota DPRD. Gaji yang diterimanya sekitar 10 juta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, dan hal tersebut merupakan wujud terima kasihnya. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun