Mohon tunggu...
Ridho Yanuar
Ridho Yanuar Mohon Tunggu... Guru - Belajar,belajar, dan belajar

berusaha dan berikhtiar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Positif

1 Juli 2021   13:21 Diperbarui: 1 Juli 2021   13:31 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1.4.a.10.1 Aksi Nyata – Budaya Positif – Unggah Aksi Nyata

 

Ridho Yanuar

CGP Angkatan 2 Kota Surabaya

Budaya positif harus kita ajarkan kepada siswa sejak dini, karena budaya positif dapat berfungsi sebagai indentitas dan filter mereka dalam menghadapi zaman sekarang yang identic dengan zaman teknologi. Budaya positif dapat dilakukan dengan cara melakukan hal-hal yang bersifat positif, berpikiran positif, berhati positif dan bersikap positif. Salah satu bentuk budaya positif di sekolah tepatnya dikelas adalah adanya kesepakatan kelas. Karena ditempat kami adalah sekolah berbasis pesantren dimana siswanya bermukim sehingga sangat perlu dibuat kesepakatan kelas dan kesepakatan asrama. Namun, dalam hal ini kami akan membahas kesepakatan kelas. Di sekolah kami, adanya kesepakatan kelas memang sudah lama berlangsung namun hampir tidak ada sepakat dengan kesepakatan tersebut karena kesepakatan tersebut dibuat atas kehendak guru, bukan hasil komunikasi guru dengan siswa sehingga banyak sekali siswa yang melanggar kesepakatan dan pada akhirnya akan mendapat hukuman. Hukuman berupa hukuman fisik dengan harapan siswa akan jera ketika melanggar kesepakatan tersebut. Atas latar belakang inilah, kami selama mengikuti program guru penggerak (PGP) mengetahui budaya positif sehingga mampu kami terapkan di sekolah kami.

Aksi nyata yang akan kami lakukan dalam menyusun kesepakatan kelas yaitu

  • Guru dapat meminta siswa untuk mengutarakan pendapat, pandangan, ide mereka secara langsung dan terbuka
  • Guru dapat meminta siswa untuk mengutarakan pendapat, pandangan, ide mereka secara tidak langsung, tertutup, dengan menuliskannya pada lembaran kertas, dan kemudian dibacakan untuk didiskusikan secara bersama. Metode ini bisa digunakan guru untuk mengakomodir siswa yang tidak bisa mengutarakan pendapat secara langsung.
  • Meminta sekelompok kecil siswa untuk bekerja sama menulis aturan atau harapan untuk komunitas kelas. Jika ada perbedaan, atau perbedaan pendapat, maka ide-ide tersebut dapat didiskusikan secara bersama.
  • Guru dapat menuliskan beberapa aturan, kemudian siswa diminta untuk membahas apa pendapat mereka tentang norma-norma, aturan, harapan tersebut. Guru mendiskusikan bersama siswa, manakah dari norma, aturan, atau harapan-harapan tersebut yang yang akan membantu siswa dalam mengembangkan kesepakatan kelas, saling menghormati, saling menghargai, dan produktif? Siswa diberi kesempatan untuk mengedit daftar norma, aturan atau harapan-harapan tersebut dengan menghapus, merevisi atau menambahkannya.
  • Metode-metode lain yang mungkin digunakan guru agar siswa dapat mengemukakan pendapatnya 

Adapun hasil dari aksi nyata ini adalah tidak ada karena kami belum melaksanakan aksi nyata ini. Hal ini dikarenakan pada modul 1.4 ini, kami mengajar di kelas IX dan saat itu kelas IX melaksanakan ujian sekolah dan ujian non formal sehingga untuk menerapkannya masih belum. Rencana kami akan kami laksanakan di tahun ajaran baru sesuai dengan saran pengajar praktik.

Pembelajaran yang didapat dari budaya positif ini adalah adanya hal-hal yang sudah pasti terlihat misalnya adanya ketidaklarasan antara guru yang satu dengan yang lainnya sehingga ada beberapa guru yang tidak mengindahkan/mengikuti kesepakatan dan cenderung memberi kelonggaran kepada siswa. Hal ini akan berakibat fatal karena siswa akan membanding-bandingkan guru yang baik (guru sering memberi kelonggaran) dengan guru yang tegas sehingga kesepakatan yang kami buat akan terlaksana pada guru tertentu.

Rencana perbaikan kedepan bahwa kami akan meminta wakil kepala sekolah untuk menerapkan budaya positif dengan membuat kesepakatan sekolah dan kesepakatan kelas yang baku sehingga semua dewan guru mampu melaksanakan kesepakatan tersebut.

Untuk dokumentasi belum ada dikarenakan aksi nyata ini akan dilaksanakn pada tahun ajaran baru yang akan dating.

Kesimpulan dari aksi nyata ini adalah bahwa tujuan kami sebagai PGP untuk membuat sebuah terobosan baru dalam pembelajaran dimana dalam menerapkan budaya positif adalah membuat kesepakatan kelas dimana kesepakatan kelas ini dibuat berdasarkan komunikasi antara guru dan siswa sehingga kesepakatan kelas ini memiliki nilai yang tegas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun