Mohon tunggu...
Muhammad Ridho
Muhammad Ridho Mohon Tunggu... Freelancer - mencari yang dicari

Bio

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meraih Peluang dengan Seni

28 Februari 2020   10:00 Diperbarui: 2 Maret 2020   11:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terinspirasi dari buku diatas | source from : https://medium.com/the-art-of-opportunity/announcing-the-art-of-opportunity-16710d3f084 

Meraih sebuah peluang yang baik ternyata memerlukan satu bentuk dukungan. Dukungan itu berupa dukungan seni. Yupps, bagaimana seni dapat menghantarkan diri meraih peluang dan mengubahnya menjadi eksekusi yang berhasil.

Inovasi strategis merupakan versi lanjut dari strategi manajemen tradisional. Kalau strategi tradisional banyak membicarakan segmen pasar yang dimasuki dan cara memenangkan persaingan.

Versi lanjutnya menyisipkan satu tambahan lagi terkait cara berbisnis. Anehnya, bukankah kalau sudah membicarakan segmen pasar dan cara memenangkan persaingan, sudah tahu cara berbisnis.

Poin pertama terkait banyak dengan konsumen, non-konsumen maupun pengalaman yang diterima. Poin inti dari mengerti pelanggan adalah "Konsumen tidak membutuhkan alat bor seperempat inci mereka hanya butuh lubang ukuran seperempat inci"

Konsumen bukan membutuhkan alat yang dijual, melainkan fungsi/nilai/value yang didapat dari alat tersebut. Produk yang kita tawarkan berfungsi untuk menyelesaikan masalah sehingga fokuslah pada kerjaan yang harus diselesaikan.

Setelah paham mengenai konsumen, temukan kelebihan perusahaan dan akan mengerti bidang yang bisa kita layani dengan baik dan super.

Poin kedua eksplorasi terkait penawaran dan model bisnis. Penawaran dapat dilakukan dengan mengerti produk yang ditawarkan, melakukan peningkatan terhadap layanan yang diberikan serta pengalaman konsumen yang nyaman dan menakjubkan.

Model bisnis merupakan hal yang harus banyak digali. Jika model bisnis cocok dan fit terhadap aktivitas perusahaan, maka lancarlah operasional. Tapi kalau ada yang kurang apalagi tidak cocok, selamat melakukan desain ulang model bisnis.

Poin ketiga terkait dengan perusahaan dan value yang dapat diberikan kepada konsumen, perusahaan sendiri maupun bagi lingkungan disekitarnya.

Nilai bagi konsumen yaitu memberi value yang tidak didapatkan sebelumnya karena sering kali konsumen bukan menjadi pengguna akhir produk kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun