Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN Tim II Undip melakukan pemberdayaan dan pelatihan pembuatan minuman probiotik kefir susu sapi di kediaman ketua RW 03 Kelurahan Mlatiharjo pada hari sabtu (24/7). Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan rapat rutinan PKK RW 03 Kelurahan Mlatiharjo. Acara yang diikuti oleh sekitar 11 Ibu -- ibu anggota PKK RW 03 tersebut tidak hanya terdapat program pelatihan pembuatan kefir susu sapi saja, tetapi juga terdapat penyampaian materi tentang legalisasi UMKM dan sosialisasi tentang budgetting sederhana.
Sebagai mahasiswa yang menyampaikan pelatihan pembuatan kefir susu sapi, Ridho Pangestu menjelaskan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik demi menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Mahasiswa yang berasal dari program studi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro ini menjelaskan pula tentang bakteri probiotik dan manfaatnya bagi kesehatan.
"Bakteri probiotik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, karena bakteri probiotik dapat menjaga kesehatan sistem pencernaan" Ucap Ridho
Selain itu, Ridho juga menjelaskan bahwa kefir mengandung banyak sekali jenis bakteri probiotik, bahkan 3 kali lebih banyak dari jumlah bakteri probiotik yang ada pada yoghurt. Hal inilah yang membuat kefir memiliki lebih banyak manfaat dari minuman probiotik lainnya.
"Kefir mengandung sebanyak 60 lebih jenis bakteri probiotik, sedangkan yoghurt hanya mengandung sekitar 20 jenis bakteri probiotik sehingga kefir susu sapi memiliki manfaat yang lebih untuk menjaga kesehatan tubuh". Ucap Ridho
Tidak hanya melakukan sosialisasi tentang manfaat minuman kefir, Ridho juga melakukan demonstrasi pembuatan minuman fungsional kefir susu sapi. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat produk kefir susu sapi ini yaitu toples, baskom, sendok, saringan, tisu, plastik wrap, susu UHT, dan kefir grain. Pembuatan kefir dimulai dengan membersihkan semua alat yang digunakan agar steril dan bebas dari kuman. Kemudian sebanyak 1 liter susu sapi dimasukkan ke dalam toples kemudian ditambahkan 50 gram biji kefir. Toples kemudian ditutup dengan rapat dan diletakkan pada suhu ruang selama 24 jam agar proses fermentasi dapat berjalan dengan baik.
Sehari sebelum pelaksanaan program Ridho sudah membuat produk kefir susu sapi sehingga ketika pelaksaan program Ibu -- ibu dapat mencicipi produk kefir yang sudah jadi. Ibu -- ibu terlihat sangat antusias pada saat mencicipi kefir susu sapi.
"Rasanya enak, tapi agak terlalu asam, lebih enak lagi kalau ditambah dengan sirup" ucap Bu Giyatno, salah satu anggota PKK RW 03 Kelurahan Mlatiharjo.
Ibu -- ibu PKK RW 03 merasa senang dengan pelatihan dan sosialisasi tentang produk kefir susu sapi karena sebelumnya mereka belum mengetahui tentang produk tersebut.
