Mohon tunggu...
Muhamad Baqir Al Ridhawi
Muhamad Baqir Al Ridhawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lagi belajar nulis setiap hari.

Blogku sepi sekali, kayaknya cuma jadi arsip untuk dibaca sendiri. Hohohoho. www.pesanglongan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tidak Peduli yang Sebenarnya

28 Mei 2021   21:27 Diperbarui: 28 Mei 2021   21:46 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Aneh bin ajaib. Konsep art not giving a fuck, atau seni-bersikap-bodoh-amat atau "tidak peduli" ini baru kupahami lebih mendalam hari ini (tanggal 21 Mei 2021). 

Saat aku membaca esai di blognya Mark Manson yang mana isinya sama dengan yang ada di buku. Padahal aku sudah tamat baca itu sejak lama. Malahan aku sudah dua kali tamat.

Bodo amat atau tidak peduli ternyata pemaknaannya tidak sederhana. Tidak sesederhana, ketika ibu menyetel acara gosip di TV pagi-pagi dan aku membiarkannya begitu saja. Ya, memang itu---kelihatannya---benar. Tapi tidak selalu benar lho. 

Kalau kasusnya aku mau melakukan sesuatu dan aku melakukan sesuatu tanpa terganggu. Itu benar. Tapi kalau sebaliknya, gimana? Misal, kamarku dekat dengan ruang TV, dan aku sedang ngetik di laptop, nulis esai tapi kesusahan. Aku terganggu dengan bisingnya suara TV. Gimana? By the way, sebetulnya itu bukan misal sih, aku betul-betul mengalami itu.

Ya, sudah lama sekali aku tidak menulis esai untuk dibagikan di blog. Karena hal ini, dan sejenisnya. Dan yang terjadi selanjutnya: aku rebahan, lihat-lihat Instagram, nonton YouTube, main game HP, tidur pagi dan seterusnya, dan seterusnya. Aku tenggelam dalam kesenangan instan.

Jangan-jangan itu kulakukan demi bisa berkata, "aku tidak peduli dengan suara itu. Aku masih bisa bersenang-senang meski ada suara bising TV itu." Yap, karenanya aku tidak bisa melakukan apa yang mesti kulakukan.

Nah, ini dia. Perlu kita catat ini: kita tidak bisa tidak peduli sama sekali. Kita tidak bisa tidak peduli terhadap apapun. Kita pasti peduli terhadap sesuatu.

Apakah kamu percaya? Silakan dijawab. Tapi sebaiknya ya simak ini juga:

Jika kamu mengaku betul-betul tidak peduli terhadap apa pun. Maka kemungkinannya ada tiga.

Satu, kamu sebetulnya peduli terhadap sesuatu tetapi kamu tidak menyadarinya.

Dua, kamu peduli terhadap ketidakpedulian. Yang artinya kamu peduli pada arah yang tak terarah. Kamu mau terombang-ambing beragam arus yang ada di sekitarmu. Kamu mau ikut-ikutan teman-temanmu. Kamu mau tidak mengerjakan apa yang harus kamu kerjakan---yap, mirip dengan kasusku tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun