Lebih dari setahun saya bekerja di sektor industri sebagai perawat. Posisi saya saat ini sebagai Therapy specialist. Lebih tepatnya bidang yang saya tekuni adalah di CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis).
Repot jika istilah ini dibahasa-indonesiakan. Yang pas ya...sebut singkatanya saja, CAPD. Salah satu cabang penanganan pasien dengan gangguan gagal ginjal kronis atau kita sebut saja GGK, bahasa Inggris nya Chronic Kidney Disease (CKD), dimana pemberian cairanya guna mencuci ginjalnya lewat peritoneum yang dilakukan terus menerus oleh pasien sendiri.
Kalau selama ini orang lebih banyak mengenal Hemodialisis (HD), CAPD ini hampir sama dengan HD, bedanya pasien CAPD ini melakukan sendiri. Mereka melakukan perawatan mandiri. Sedangkan HD dilakukan di rumah sakit dengan bantuan perawat HD.
Tugas saya sehari-hari antara lain berhubungan dengan dokter specialist ginjal, perawat CAPD, perawat HD, koordinasi pendirian CAD unit, memberikan pelatihan CAPD, ikut serta aktif dalam penyelenggaraan seminar, workshop dan lain-lain yang terkait CAPD.
*****
Apa yang saya kerjakan merupakan secuil dari peran perawat industri, atau lebih kerennya saat ini disebut sebagai Occupational Health Nurses (OHN). OHN ini sebenarnya bukan hal baru di negara-negara maju. Sudah dicanangkanoleh badan kesehatan dunia (WHO) bahkan sejak awal tahun 2000 lalu. Sebelumnya disebut sebagai perawat industri (Industrial Nurse) yang sudah ada di USA sejak tahun 1960 penggagasannya.
Kita di Indonesia sangat terlambat.
Pendidikan tingkat pelatihanya saja belum ada. Yang ada hanya berupa Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Namun sesudah mengambil pelatihan ini belum bisa secara otomatis disebut sebagai perawat OHN. Perawat OHN memiliki beberapa karakteristik yang unik.
*****
Pendidikan dan Pelatihan