trainer, saya dibuat kagum. Kekaguman saya tertuju pada rasa percaya dirinya. Bukan hanya itu. Dia juga begitu menguasai materi, teknik presentasi, pandai menata waktu, teknik komunikasi handal serta berpakaiannya selalu rapi.
Pertama kali mengenal seorangSo, hemat saya, lima kriteria itu yang menjadi sorotan saya, mengapa trainer pada umumnya bisa menguasai panggung dengan baik. Ternyata, memang ada ilmunya.
Saya pernah mengikuti sebuah pelatihan Train the Trainer, private, di Malang. Mendapatkan bimbingan khusus. Saya mengantongi materi dan diberi waktu intensif untuk mempraktikkan ilmu yang saya peroleh.Â
Beberapa teori yang saya dapatkan selama pelatihan 3 hari antara lain: Communication and Presentation Skills, Quality of Training, Needs Assessment, Designing and Developing Training, serta Training Delivery. Ada pula praktiknya, dengan direkam video, sehingga kita tahu bagaimana kualitas kita saat memberikan pelatihan.
Senior Trainer memiliki nilai jual tinggi karena sudah menempuh perjalanan panjang, menguasai banyak medan, mengenal berbagai watak dan karakter beragam audience, serta sangat piawai dalam menyampaikan materi yang menjadi spesialisasinya. Sehingga tanpa diberi komando ibaratnya, seorang senior Trainer tahu betul kapan harus bernafas sebentar, kapan ada koma, menemui titik serta memberikan pertanyaan.
Meski demikian, namanya manusia, Trainer bisa berbuat kesalahan. Tetapi jangan disebut trainer jika tidak pandai menyembunyikan kesalahan dalam presentasinya. Bagaimanapun, inilah lima modal dasar yang membuat seorang trainer bisa percaya diri dalam menyampaikan materinya.
Menguasai Materi
Sebenarnya bukan hanya trainer, setiap orang yang tugasnya menyampaikan pesan/teori/pelajaran dan lain-lain secara lisan, baik oleh orang awam maupun professional, menguasai materi merupakan keharusan. Seorang Sales amatiran sebagai contoh, betapa kalangkabutnya bila dia tidak menguasaii bahan yang diperdagangkan.Â
Apalagi guru. Bisa dibayangkan bila ada guru yang mengajar tetapi tidak menguasai materi yang disajikan. Tidak berlebihan bilamana penguasaan materi ini merupakan the mother of all profession.
Seorang Professional Trainer, umumnya sudah berpengalaman dan sudah menempuh perjalalanan karir yang cukup panjang. Materi yang disajikan biasanya tetap, fokus dan itu-itu saja, karena memang itulah keahliannya.Â
Otomatis ini akan memegang peranan mengapa trainer secara umum hapal dan sangat menguasai materinya. Bukan hanya karena sudah berulang-ulang menampaikannya, tetapi itu bagian dari bidang spesialisasinya. Â