Pemerintah Daerah Bali sebenarnya cukup sigap dalam mengantisipasi wabah Covid-19 ini, di antaranya, pertama, sangat ketat terhadap masuknya orang dari luar Bali. Screening terhadap setiap pendatang diberlakukan di setiap lokasi/pintu masuk, khususnya pelabuhan baik laut maupun udara.
Bisa dimengerti, Bali tidak termasuk dalam daftar risiko tinggi se Indonesia. Bali menduduki urutan ke 8 dari 34 provinsi yang ada (Kasus baru 93, sembuh 4.260, meninggal 60 dan positif 4901), menurut Satgas Penanganan Covid-19, tanggal 29 Agustus 2020.
Dibukanya pusat-pusat layanan Covid-19 ini, sekaligus merupakan strategi kedua yang unik di Bali. Dengan tersedianya pusat layanan ini, otomatis akan terserap tenaga kerja yang semula bekerja di klinik-klinik wisata, khususnya tenaga professional kesehatan. Â
Menurut Sudirman, honor yang diberikan kepada perawat dengan status kontrak di Bali masih lebih baik daripada di Jakarta. Di Bali bisa mencapai Rp 9 juta per bulan. Sementara di Pemda Jakarta Rp 7.5 juta.
Homecare
Keunikan ketiga, Pemda Bali juga mempermudah pendirian layanan Homecare, khususnya bagi perawat. Selama 5 bulan terakhir ini memang terjadi penurunan drastis masyarakat yang datang berobat ke pusat layanan kesehatan, baik di Puskesmas, RS maupun klinik. Sebagai gantinya, mereka lebih suka terhadap layanan homecare.
Pada umumnya, pemberi layanan homecare ini adalah perawat. Layanan Homecare ini bisa diberikan melalui yayasan atau individual. Ada beberapa yayasan Homecare yang beroperasi di Bali yang memberikan layanan cukup dengan menghubungi hotline mereka kemudian mereka akan segera mengirimkan tenaga kesehatan yang dibutuhkan sesuai permintaan. Mayoritas yang dibutuhkan adalah perawat. Kadang-kadang bisa dokter, fisioterapi, asisten perawat atau caregiver.
Namun juga bisa dalam bentuk layanan individual. Perawat yang secara pribadi diminta oleh pasien-pasien pada umumnya sudah mengenal perawatnya saat di RS atau klinik. Bentuk layanan ini juga marak dan biasanya atas dasar rekomendasi, dari mulut ke mulut.
Bali merupakan wilayah eksklusif yang juga unik. Tenaga kesehatan, khususnya perawat di sana, jarang yang mencari kerja di luar Pulau Bali, karena di Bali pun mereka sudah bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang menjanjikan. Khususya di sektor swasta.
Betapapun saat ini klinik swasta mengalami penurnan tajam pendapatannya, mereka masih bisa memperoleh sumber penghasilan dari tempat lainnya yang dibantu oleh Pemda Bali. Sehingga tidak sampai terjadi ancaman pengangguran yang mengkhawatirkan. Â
Â
Wisata Dibuka Lagi Awal Agustus 2020
Keunikan keempat, awal bulan Agustus ini wisatawan domestik dibuka di Bali. Meski dengan peringkat urutan ke 8 dalam statistic Covid-19 ini, Bali berani mengambil langkah untuk membuka kembali wisata domestik.Â