Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Privilese Anak Orang Kaya, Derita Bagi yang Papa

8 Agustus 2020   16:22 Diperbarui: 10 Agustus 2020   09:11 3430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instalasi.com/lallaimara

Berusaha Saja Tidak Cukup

Selesai kuliah, mayoritas rekan-rekan saya sulit mencari kerja. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2019), Aceh merupakan provinsi termiskin di Indonesia, juga paling miskin di Sumatera. Masyarakat Aceh tergolong rendah kemampuan daya belinya. Dalam kondisi yang demikian, kalau menuntut masarakat Aceh untuk berusaha, berusaha yang bagaimana?

Kita terkadang enak saja bilang "Ayo, berusaha!" Sementara untuk berusaha, ide saja tidak cukup, masih butuh fasilitas. Sebagai contoh, teman saya Rizal, dia orangnya pintar. Tapi karena dari keluarga (walaupun bukan kayak Prabowo), tetapi tidak kekurangan. Perjalanan karirnya mulus.

Sementara yang lain, sangat beda. Sesudah lulus kuliah di keperawatan, tidak bisa kerja kecuali punya Surat Tanda Registrasi (STR). Guna mendapatkan STR, harus ikut Uji Kompetensi (Ukom). 

Untuk ikut Ukom itu tidak gratis. STR pun juga tidak cuma-cuma. Harus jadi anggota PPNI terlebih dahulu yang iuran anggotanya harus dibayar setahun di muka. Semuanya bayar. Setelah itu, belum ada jaminan juka dapat kerja.

Jadi bagaimana?

Mau kerja sembarangan di Aceh tidak bisa. Aceh itu bukan Jakarta. Teman-teman saya walaupun secara fisik terlihat 'makmur', belum tentu kenyataannya demikian. 

Hal ini terlihat sesudah wisuda, untuk ikut Try Out Ukom sebesar Rp 500 ribu, nyatanya banyak yang tidak ikut. Ini pertanda bukan karena tidak ada motivasi, tetapi kendala ekonomi.

Hasilnya, lebih dari 80% tidak lolos Uji Kompetensi. Ini juga pertanda bahwa bukan hanya penyelenggaraan pendidikan saja yang perlu banyak pembenahan. Tetapi juga factor sosial ekonomi sera lingkungan sekitar yang tidak mendukung perlu pembenahan.  

Nasib Rakyat Miskin

Nasib orang kaya sepertinya bisa terbaca di negeri ini. Demikian pula nasib orang miskin, karena adanya perbedaan privilege ini. Orang miskin hampir selalu mendapatkan 'diskriminasi', karena penampilan, pakaian yang dikenakan, sarana dan prasarana yang dimiliki hingga latar belakang pendidikan. Mau bukti, coba saja masuk hotel dengan baju sembarangan. Pasti langsung berhadapan dengan pihak keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun