Mohon tunggu...
Ricky Ferdi
Ricky Ferdi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat Junio

hanya sekedar orang biasa yang butuh kasih sayang

Selanjutnya

Tutup

Money

Tidak Mungkin Kalau Tidak Ada Permintaan

18 Februari 2019   19:11 Diperbarui: 18 Februari 2019   19:16 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kita belanja tentu barang hanya akan dikeluarkan kalau memang kita sudah ada permintaan. Tidak mungkin barang tersebut dapat dikeluarkan tanpa dasar apapun terlebih dengan masih adanya barang tersebut di pajangan. Sama halnya dengan kasus impor beras yang terjadi di Indonesia. Tidak mungkin mengizinkan kalau memang tidak permintaan.

Hari ini Indonesia melakukan impor beras tidak mungkin tanpa dasar. Logikanya buat apa sih Impor kalau memang produksi dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pertimbangan yang selanjutnya bahwa aturan juga jelas bahwa dalam melakukan impor bahwa Kementerian Perdangan tidak memiliki kewenangan untuk menentukan sendirian apakah memang harus melakukan impor beras atau tidak bahkan yang memberikan rekomendasi untuk melakukan impor adalah Kementerian Pertanian. 

Kalau dipikir-pikir buat apa sih Kementerian Perdagangan ngurusin beras, yang nyata-nyata tugas dari Kementerian Pertanian. Padahal ada yang jelas-jelas merupakan tanggung jawab dari Kementerian Pertanian.

Pernyataan Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo bahwa Partai NasDem bertanggung jawab urusan impor pangan perlu dibahas bersama. Hemat pengetahuan saya gini pak dalam penentuan untuk melakukan impor pangan atau tidak, harus dilakukan dalam rapat bersama dan mendengarkan dari Kementerian Pertanian pak. Keputusan tersebut ada karena produksi dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan nasional yang direkomendasikan dari Kementerian Pertanian sebagai Kementerian yang bertanggung jawab atas pangan nasional.

Bukan mencoba untuk menyalahkan salah satu pihak dan membenarkan salah satu. Tapi coba kita diskusi bersama. Untuk memahami masalah kita perlu mencari akar permasalahannya sebelum menyalahkan salah satu pihak. Kalau mau dilihat setiap masalah itu tidak mungkin lepas dari sebab awal masalah tersebut terjadi.

Memang pada akhirnya yang melakukan impor adalah Kementerian Perdangan. Tapi itu juga bukan tanpa alasan. Kalau ditanya lebih baik beras lokal semua tapi mahal harganya atau sebagian beras impor dan sebagian lagi dalam negeri tapi harga yang terjangkau. Tentu kita lebih sepakat sebagaian beras impor dan sebagian lagi dalam negeri tapi harganya terjangkau. 

Tentu lebih baik semua orang dapat makan dari pada lokal semua tapi cuman orang kaya doang yang bisa makan, ketahanan pangan lebih utama pak. Masalah itu tidak perlu cari kambing hitamnya pak. Masalah itu yang dicari solusinya daripada kita saling menyalahkan impor beras kenapa gk dicari aja solusinya kayak mengalihkan jenis makanan pokoknya atau produksi beras yang bersifat berkesinambungan kayak negara-negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun