Mohon tunggu...
Ricky Ferdi
Ricky Ferdi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat Junio

hanya sekedar orang biasa yang butuh kasih sayang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kritik Seorang Pengamat yang Mudah Dikibuli Tak Perlu Dianggap Serius

4 Oktober 2018   14:40 Diperbarui: 4 Oktober 2018   14:44 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ratna Sarumpaet berhasil membuat geger warganet. Kabar bohong soal penganiayaan dirinya yang ternyata akibat operasi plastik tersebar luas. Sebelum dia mengklarifikasi hoax ciptaannya itu, sejumlah tokoh dari kubu oposisi dibuatnya asyik menggoreng isu bahwa pemerintah saat ini tidak pro demokrasi. Salah satunya mantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.    

Rizal Ramli terkenal sebagai ekonom kawakan yang sering kali melontarkan kritik tajam kepada pemerintah. Bahkan ketika polemik impor beras memanas beberapa minggu lalu, dia tak henti-hentinya berceloteh.

Tentu saja, Rizal juga tak mau ketinggalan mengomentari isu penganiayaan Ratna Sarumpaet ini. Seusai menghadiri kegiatan di Gedung DPR RI, sejumlah wartawan pun mewawancarainya.

"Saya percaya itu kejadian (penganiayaan), memang dicoba dialihkan sebagai hasil operasi plastik. Saya kenal Ratna udah lama, dari dulu memang kritis, terbuka, tapi dia belum pernah digebukin, baru kali ini digebukin, zaman Soeharto aja dia nggak pernah di gebukin," ujar Rizal.

Selang sehari Rizal berkomentar, Ratna pun akhirnya buka suara di depan awak media. Dia mengatakan bahwa dia berbohong soal penganiayaannya, dia juga mengaku bahwa dirinya memang operasi plastik.

Menanggapi klarifikasi Rata tersebut, Rizal pun segera meminta maaf kepada khalayak publik karena sudah termakan kabar bohong. Melalui akun Twitternya dia mengatakan "Saya mohon maaf telah menjadi korban berita tidak benar dari seorang kawan lama, Ratna Sarumpaet,"

Miris memang melihat seorang ekonom juga kritikus kawakan harus termakan oleh isu remeh seperti ini. Rizal yang minggu lalu dengan lantangnya mencibir habis pemerintah, kini harus malu karena dibodohi kawannya sendiri.  

Bagaimana bisa seorang Rizal Ramli bisa dengan cepatnya mempercayai isu tanpa mencari tahu sebab musababnya? Padahal, seorang pengamat mestinya benar-benar teliti dalam mengomentari suatu kejadian.

Boleh jadi kritik pedasnya tentang sektor pangan pun dilontarkannya tanpa pengamatan yang panjang. Buktinya hampir semua tudingannya tak punya informasi pendukung yang kuat, cenderung menyerang satu pihak, tanpa penjabaran yang objektif dari hulu hingga hilir.

Rizal getol mengkritik menteri perdagangan, tapi tak pernah mengkritik menteri pertanian yang mengurus hulu produksi padi. Padahal banyak sekali berita ancaman puso dan tata kelola pertanian yang amburadul seliweran di mesin pencarian. Mengapa ini tak disinggungnya?

Jadi tak perlu terlalu serius menanggapi Rizal Ramli. Dari kehebohan sedot lemak Ratna Sarumpaet kemarin kita bisa lihat, bahwa selama ini dia hanya asal serang saja. Dia tak berniat meluangkan waktu untuk menelusuri isu secara objektif. Yang dibutuhkannya hanya bahan untuk menggoreng isu hingga panas, lantas disajikannya kepada warganet. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Jangan mudah terharu dan tersentuh mendengar kritik seorang tokoh, boleh jadi mereka hanya asal bunyi tanpa peduli fakta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun