Pada saat ini seluruh negara sedang mengalami masalah yang sama, wabah penyakit yang sangat berbahaya meracuni seluruh umat manusia tanpa memandang gelar dan jabatan. Lansia menjadi sasaran utama dari wabah ini, banyak dari mereka yang harus meninggal dunia akibat wabah ini. Di kutip dari Wikipedia, wabah Covid 19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei ,Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisai Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 hingga 14 November 2020, lebih dari 219 negara dari seluruh dunia mengakibatkan lebih dari 1.301.021. orang meninggal dunia. Ini bukanlah masalah yang mudah untuk dilalui, akibat dari wabah Covid 19 ini banyak sektor menjadi lumpuh, mulai dari sektor ekonomi,kesehatan, pangan dan pendidikan. Selama pandemi ini berlangsung semua aktivitas dihentikan atau PSBB( pembatasan sosial berskala besar). Proses belajar dan mengajar di hentikan sampai dengan saaat ini, mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Pembelajaran dilakukan secara daring ( dalam jaringan) untuk meminimalisir menyebaran Covid 19, pengajar bersuhasa dengan sekuat tenaga untuk merancang segala cara agar proses belajar tetap berjalan dengan sebaik mungkin. Disisi lain peran orang tua sangat penting dalam kegiatan belajar anak, orang tua diminta untuk membantu anak dalam proses belajar daring. Tidak hanya membantu anak dalam proses belajar, orang tua dituntut untuk memfasilitasi anak pada proses belajar, seperti handphone, komputer, pulsa, dll. Pemerintah, khususnya kementrian pendidikan dan budaya dengan segala cara memberikan bantuan agar para pelajar dapat menjalankan proses belajar dengan baik, tidak hanya pelajar tenaga pengajar juga diberikan bantuan agar dapat meningkatkan kualitas belajar daring. Namun belajar online masih menjadi hal yang baru bagi pelajar walaupun kemajuan teknologi sudah sangat pesat.
 Akibat dari wabah ini, banyak peristiwa yang terjadi pada aktivitas belajar dan mengajar, timbul pro dan kontra. Banyak dari kita yang menyetujui belajar daring dan banyak juga dari kita yang tidak menyetujui belajar daring. Butuh waktu untuk menyesuikan diri dengan keadaan seperti ini. Belajar daring adalah cara yang terbaik untuk mengurangi penularan virus ini, di lain sisi dengan belajar daring siswa tetap menempuh pendidikannya. Banyak hal-hal baru yang didapatkan dari belajar daring. Pengetahuan IPTEK sangatlah berpengaruh. Kesadaran sangat dibutuhkan pada saaat belajar daring, banyak dari kita yang masih bersantai, yang masih menganggap pendidikan kita sedang biasa biasa saja.Â
Untuk mendukung proses pembelajaran secara daring ini perlu adanya kesiapan sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini adalah guru,siswa dan juga orang tua. Guru perlu melakukan perombakan dalam hal perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di masa pandemi ini serta mampu memafaatkan teknolgi yang ada. Ketika berbicara tentang kulitas pendidikan sekalipun sarana dan prasarana menjadi bahan pokok pembahasan akan pentingnya kualitas pendidikan pada masa pandemi ini tentu saja di perlukan beberapa aspek pendukung standar proses pendidikan. Salah satu pendukung dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah ketersediaan teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh guru dan murid. Selama proses pembelajaran daring yang dilakukan, pengajar dan murid banyak mengalami kendala seperti kesterdiaan komputer, handphone dan pulsa yang dibutuhkan selama pembelajaran berlangsung. Tidak semua teknologi yang dimiliki guru dan sekolah serta murid dapat memenuhi kebutuhan belajar daring, misalnya saja di provisi kita NTT masih banyak daerah-daerah yang belum di jangkau oleh jaringan dan listrik, sementar murid di daerah di tuntut untuk mengikuti belajar daring. Di lain sisi apakah mereka memiliki fasilitas untuk belajar online, banyak kendala yang dialami pada saat belajar online. Masih banyak ditemukan guru,siswa dan orang tua yang belum mampu memanfaatkan teknolgi untuk menunjang pemeblajaran daring dan juga beberapa siswa yang tidak memiliki fasilitas sehinggah terhambatnya proses kegiatan belajar dan mengajar.
Dari semua kendala ini terdapat sisi positif pada sektor biaya, biaya transport ke tempat belajar, pada tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi. Saat pembelajaran daring mungkin ada pemotongan uang SPP/UKT sebagai ganti untuk membeli keperluan penunjang pemebelajaran daring.
 Kedatangan wabah Covid 19 menjadi tantangan bagi kita, pola hidup baru akan diterapkan. Sekolah menjadi peran utama dalam perubahan, banyak pro dan kontra dengan program belajar daring, ini adalah kuputusan yang baik agar pendidikan tetap berjalan, kesiapan untuk menerima setiap perubahan yang harus dilakukan dan beradaptasi. Semoga dengan perubahan ini nantinya menemukan sebuah langkah yang tepat agar pendidikan bisa berjalan dengan baik dan efektif, sehinggah siswa dapat bersekolah dengan sebaikmungkin dan mendapatkan ilmu yang maksimal agar bermanfaat bagi kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI