Mohon tunggu...
Rica Desiningsih
Rica Desiningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru TK MUSLIMAT NU 16 ISLAM KARTINI

Saya adalah seorang Guru Paud yang memiliki hobby menonton film, dengan kegiatan sehari - hari menjadi ibu Rumah Tangga dengan 1 anak. Film kesukaan yakni Harry Potter

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melatih Motorik Halus Anak

3 Desember 2022   15:50 Diperbarui: 3 Desember 2022   15:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini

Anak-anak adalah generasi penerus keluarga sekaligus penerus bangsa. Di tangan-tangan penerus bangsa inilah sejarah negara Indonesia akan dilukiskan. Jika para generasi penerus baik, maka akan baik pula negara yang dipimpinnya. Namun untuk mewujudkan generasi yang baik ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang cukup besar baik dari lingkungan keluarga (orang tua) dan lingkungan sekolah (guru) untuk mencapainya.

Masa anak-anak adalah jendela kesempatan emas bagi berbagai peluang tumbuh kembang anak yang tidak terulang, baik secara fisik, emosional dan sosial. Kurangnya perhatian pada masa anak-anak bahkan sejak usia dini mempunyai pengaruh yang terbawa hingga dewasa. Seperti apa seorang anak pada masa dewasanya sangat bergantung seberapa perhatian, kasih sayang, dan kepentingan terbaiknya yang diterima bahkan sejak usia dini (Budiardjo, 2011).

Pada zaman dahulu anak dipandang sebagai miniatur orang dewasa, sehingga diperlakukan sebagai orang dewasa dengan fisik yang lebih kecil. Anak-anak dipandang dengan sudut pandang filosofis yang berbeda[1]beda. Aliran-aliran filsafat yang membahas tentang perkembangan anak antara lain aliran empirisme, aliran nativisme, dan aliran naturalisme. 

Para tokoh aliran "Empirisme" atau disebut juga aliran enviromnetalisme berpendapat bahwa anak dilahirkan tanpa potensi apapun, anak lahir sebagai "papan kosong" (tabula rasa). Perkembangan individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan/pendidikan, sedangkan faktor dasar/ pembawaan tidak berpengaruh sama sekali. Aliran empririsme ini menjadikan faktor lingkungan/pembawaan maha kuasa dalam menentukan perkembangan seseorang individu. Tokoh aliran ini adalah John Locke.

Jhon Locke lahir di Wrington, Inggris pada tanggal 29 Agustus tahun 1632 dan meninggal pada tanggal 28 Oktober 1704 di Essex, Inggris. Dia menggagas teori berdasarkan tradisi Francis Bacon. John Locke diberi gelar Bapak Liberalisme Klasik. Sebagian ahli sejarah berpendapat teori liberalism John Lock direfleksikan pada Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.15 Pendapat John Locke yang selalu dipandang sebagai ide besar empirisme adalah pikiran adalah tabula rasa (batu tulis yang kosong).16 Locke percaya bahwa pengalaman masa anak-anak sangat menentukan karakteristik seseorang ketika dewasa. Locke menyarankan para orang tua untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka dan membantu anak-anaknya menjadi anggota masyarakat yang berguna.

Untuk   mewujudkan   tujuan   tersebut dibutuhkan   stimulasi   yang   tepat   dalam mengembangkan  kemampuan  dasar  yang terdiri  dari  aspek  Fisik,  bahasa,  Nilai-nilai Moral   dan   Agama,   Sosial   Emosional   dan Kognitif    melalui    metode    belajar    yang berpariasi, menarik bagi anak. Dan lingkungan yang mendukung agar perkembangan  kemampuan  anak  tercapai secara optimal. Aspek   fisik   meliputi   pengembangan Motorik   halus   (fine   Motor)   dan   motorik kasar   (gross   motor)   yang   berguna   untuk pertumbuhan dan kesehatan anak. Perkembangan   motorik   halus   merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan    otot    kecil    atau    sebagian anggota  tubuh  tertentu  yang  dipengaruhi oleh  kesempatan  anak  untuk  belajar  dan berlatih (Sumartini,2011).Motorik   halus   yang   paling   utama adalah    kemampuan    memegang    dengan tepat  yang  diperlukan  untuk  menulis.  Dari penjelasan diatas betapa pentingnya Motorik   halus   anak.

Kegiatan untuk menemani anak dalam mengasah motoric halus dapat dilakukan orang tua di rumah dengan media yang sederhana atau barang bekas yang ada disekeliling rumah, seperti menggunting pola di atas kardus, melipat bentuk dari Koran bekas bahkan bisa mengajak anak untuk menempel atau meremas Koran dll. Barang yang ada bisa kita gunakan untuk membantu anak-anak bisa mengasah motoric halus anak, agar perkembangan otot -- otot kecil bisa terkordinir dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun