Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suara Ketukan Tiang Listrik Hansip yang Membuka Tradisi Sahur

1 Mei 2021   22:07 Diperbarui: 1 Mei 2021   22:27 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketukan tiang listrik dari hansip patroli membuka tradisi sahur. (dok.windhu)

Teng..., Teng.... Teng..., bunyi ketukan di tiang listrik terdengar. Bunyi itu seakan alarm yang membangunkan. Sebuah tradisi sahur di perumahan. 

Mata mulai mengerjap. Menggerakkan badan untuk segera duduk. Tiga kali dentangan. Berarti sudah pukul 3.00. 

Setiap satu ketukan menandakan jam. Satu ketukan berarti pukul 1, dua ketukan berarti pukul 2, tiga ketukan berarti pukul 3.

Buatku, tradisi sahur terdiri atas tradisi membangunkan sahur dan tradisi makan sahur

Setiap hari, selama bulan ramadan, harus lekas bangun agar tidak telat makan sahur. Tidak baik kalau terburu-buru. 

Tradisi membangunkan sahur keliling (sumber:republika.co.id)
Tradisi membangunkan sahur keliling (sumber:republika.co.id)

Tradisi Membangunkan Sahur

Ketukan di tiang listrik yang dilakukan hansip saat patroli alias ronda keliling perumahan, bagiku merupakan salah satu tradisi membangunkan makan sahur. 

Jangan bobok, jangan lagi bobok. Waktunya sahur, jangan lagi tidur Jangan bobok, jangan lagi bobok. Kalau masih bobok nanti tak gigit. 

Sahur sahur sahur sahur.Bukalah matamu sahur sahur. Sahur sahur sahur sahur. Ayo makan dulu sahur sahur

Lagu dari grup parodi legendaris Project Pop seakan menjadi pengingat untuk segera bangun makan sahur. 

Dulu, saat jam makan sahur tiba, sempat ada yang berkeliling perumahan. Mereka membawa tetabuhan apa saja, salah satunya galon air mineral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun