Mohon tunggu...
Rian Andini
Rian Andini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Emak Blogger

rianandini999.blogspot.com resensiriri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Mantra Utama Keharmonisan Rumah Tangga

19 Agustus 2018   07:10 Diperbarui: 21 Agustus 2018   06:14 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu sekali, saat saya masih berstatus musafir jomblo pencari ilmu, saya punya seorang teman yang ahli hipnoterapis. Saat saya yang cupu ini minta diajari tehnik hipnotis oleh beliau, dia menjawab dengan santai, "Belajar hipnotis itu gampang, mantranya cuman 3: maaf, tolong dan terima kasih".

Saat itu saya tak percaya, sampai pada akhirnya saya mengalami kejadian ini saat ingin belanja ke pasar pada suatu pagi. Sepulangnya dari belanja, saya, yang saat itu sedang ngontel sepeda, dibuat kesusahan berbelok di pertigaan oleh seorang ibu yang berkendara motor. 

Dari arah yang berlawanan, Ibu itu menghabiskan jatah jalan yang seharusnya jadi arah saya untuk berbelok. Seperti biasa, saya hanya bisa ketawa jahat melihat kelakuan emak-emak raja jalanan begini.

Yang bikin kekinya itu adalah emak emak ini malahan minta maaf dengan amat lembut waktu dengar ketawa getir saya. Seketika luntur semua perasaan buruk pada ibu itu berganti dengan perasaan menyalahkan diri sendiri karena sudah mengeluarkan tawa jahat yang tak enak didengar. Hiks, maafkan saya ya buk, saya memang hamba Allah yang hina dina.

Makin tua, saya makin mengerti dengan maksud teman hipnoterapi itu. Inti hipnotis adalah membuat orang lain menuruti apa yang kita kehendaki. Dalam rumah tangga misalnya, akan jauh lebih mudah menyuruh suami untuk cuci piring dengan kata  "Tolong dong sayang" daripada dengan keluhan panjang. Silakan dicoba di rumah, ibu-ibu.

Dengan 3 kata semudah ini, orang lain, terutama suami, akan jauh terasa lebih lembut. Kata terima kasih yang kita lontarkan sangatlah indah didengar suami kala uang gaji yang mereka usahakan selama sebulan dengan rela diserahkan tanpa banyak kata. Siapa tahu kan ya, dengan kata terima kasih itu, akan ada tambahan-tambahan lain yang akan diterima (ngarep).

Maaf pun sejatinya adalah kata sederhana yang berubah wujud jadi bahasa alien yang susah dimengerti tatkala sudah menikah. Adakah yang pernah mengalami ini? Masa-masa pdkt, maaf malah keseringan diucapkan. Namun ketika sudah menikah mengapa maaf berubah menjadi sesuatu yang bisa mengelukan lidah?

Yap, definisi romantis dalam drama korea memang berbeda dengan dunia nyata. 

www.pexel.com
www.pexel.com
Ada satu artikel dari Mojok.co yang saya suka. Menurutnya, seandainya angka perceraian di Indonesia dilombakan, mungkin Indonesia sudah berhasil menyabet medali emas di olimpiade perceraian se-Asia Pasifik. Hiks, syedih ya.

Pernikahan memanglah tak semudah yang terlihat di drama korea. Para suami kita bukanlah aktor bayaran yang bisa dengan aturan skenario tiba-tiba datang membawakan payung di kala hujan, emak-emak. Segala permasalahan akan datang menyambut, siap atau tidak. 

Ketika batu hambatan itu datang ingatlah satu hal: selalu ada kepahitan dalam setiap tangga kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun