Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siapa Bilang Kenaikan Harga Elpiji 12 kg Merugikan?

10 September 2014   20:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:05 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah puluhan tahun lamanya, PT. Pertamina (Persero) selalu memonopoli bisnis gas di Indonesia. Sejak awal tahun 2014, rencana kenaikan harga gas elpiji non subsidi juga gencar terdengar untuk menutup kerugian Pertamina yang kabarnya mencapai Triliyunan rupiah. WOW..!!! Terhitung sejak hari Rabu, tanggal 10 September 2014 pukul 00.00, harga elpiji 12 kg naik sebesar Rp1.500 per kg atau Rp18.000 per tabung 12 kg atau menjadi kisaran Rp.120 ribu-an per tabung. Bagaimana masyarakat menyikapi hal ini?

[caption id="attachment_358325" align="aligncenter" width="551" caption="sumber : detik.com"][/caption]

---

SEKILAS TENTANG ELPIJI (LPG)

ELPIJI adalah brand PERTAMINA untuk LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG merupakan gas hidrokarbon produksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propane (C3H8) dan butane (C4H10). Dalam bentuk cair, LPG mudah didistribusikan dalam tabung ataupun tanki.

Di Indonesia, LPG digunakan terutama sebagai bahan bakar untuk memasak. Konsumen LPG bervariasi, mulai dari rumah tangga, kalangan komersial (restoran, hotel) hingga industri. Di kalangan industri, LPG digunakan sebagai bahan bakar pada industri makanan, keramik, gelas serta bahan bakar forklift. Selain itu, LPG juga dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri aerosol serta refrigerant ramah lingkungan. Masyarakat menyukai LPG karena menghasilkan nilai panas yang tinggi, kontrol panas yang stabil dan mudah, praktis, bersih (tidak meninggalkan jelaga), tidak meninggalkan bau pada makanan, mudah didistribusikan kemanapun, ramah lingkungan dan tentunya hemat biaya.

Elpiji memili 3 varian ukuran berat sesuai dengan kebutuhan masyarakat :

1. Elpiji 3 kg

Elpiji 3kg merupakan elpiji bersubsidi yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah agar dapat menikmatinya.

2. Elpiji 12 kg

Elpiji 12 kg adalah elpiji non subsidi yang ditujukan untuk masyarakat menengah keatas.

3. Elpiji 50 kg

Elpiji 50kg biasa dibutuhkan oleh pihak/pengusaha yang memerlukan bahan bakar yang praktis, cepat dan dalam jumlah yang besar dalam jangka panjang. Biasa dibutuhkan oleh apartemen, food court, catering, restoran, hotel ataupun sebagai bahan bakar indutri.

---

ALASAN PERTAMINA MENAIKKAN HARGA ELPIJI 12 KG (NON SUBSIDI)

Masyarakat perlu memahami alasan Pertamina melakukan kenaikan harga Elpiji 12kg secara berkala, yaitu :

1. KERUGIAN PERTAMINA ±5 Trilyun per tahun

Pada kenyataannya, Kerugian yang dialami Pertamina sejak tahun 2009 - 2013 telah mencapai Rp 17 Trilyun. Dengan asumsi yang dipakai dalam RKAP 2014 (CPA 833 USD/Mton, kurs 10.500 Rp/USD) pasca kenaikan harga Rp 1000 /kg di Januari 2014 diperkirakan kerugian 2014 akan mencapai Rp 5.4 Trilyun. Namun apabila harga bahan baku dan kurs lebih besar akan berpotensi rugi lebih besar. Oleh karena itu, mau tidak mau Pertamina harus melakukan penyesuaian harga agar kerugian tersebut tidak semakin membengkak. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang (UU) BUMN yang menyatakan bahwa perusahaan BUMN tidak boleh merugi.

2. HARGA ELPIJI di Indonesia PALING MURAH SeASIA

Alasan kedua ini hanyalah lanjutan dari alasan no.1 diatas. PT Pertamina (Persero) baru saja menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) menjadi Rp89.000 hingga Rp120.100 per tabung di tingkat agen. Seperti yang diketahui, Pertamina merevisi kenaikan elpiji nonsubsidi 12 kg menjadi Rp1.000 per kg. Harga jualnya pun menjadi sekitar Rp6.850 per kg.  Bukan hanya harga gas elpiji nonsubsidi 12 kg yang lebih murah, akan tetapi harga elpiji subsidi 3 kg. Akan tetapi harga tersebut masih murah dibandingkan tingkat Asia, bahkan di dunia. Apabila dibandingkan dengan harga elpiji subsidi pemerintah Indonesia yang sebesar Rp4.250 per kg, tetap saja harga jual elpiji subsidi Indonesia termasuk paling rendah. Sesuai data Pertamina, Harga elpiji subsidi Indonesia juga masih murah.

Berikut adalah daftar harga Elpiji Subsidi dan Non Subsidi di Asia :

[caption id="attachment_358327" align="aligncenter" width="408" caption="Sumber : Data Pertamina"]

1410330245573964618
1410330245573964618
[/caption]

Potensi penggunaan ELPIJI 12 kg ke depan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.

---

KENAIKAN HARGA ELPIJI 12KG

Menurut aturan, Pertamina memang memiliki kewenangan dan dominasi dalam menentukan harga elpiji 12 kg sesuai dengan nilai ekonomi yang berlaku saat ini. Walaupun begitu, Pertamina perlu membahas rencana ini bersama pemerintah agar semuanya berjalan baik dan meminimalkan risiko negatif sebagai dampak kenaikan harganya. Sesuai rencana, kenaikan harga ini akan dilakukan secara bertahap per 6 bulan. Pemerintah sendiri telah menyetujui rencana PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kilogram (Kg). Namun untuk waktu dan besaran kenaikan haruslah merupakan kesepakatan antara Pertamina dan pemerintah.

Berikut adalah roadmap usulan PENYESUAIAN harga Elpiji 12 kg (non subsidi) dari tahun 2014 hingga 2016 :

[caption id="attachment_358326" align="aligncenter" width="588" caption="Sumber : Data Pertamina"]

1410330031361640831
1410330031361640831
[/caption]

Setelah 1 Juli 2016, harga elpiji diperkirakan mencapai keekonomian sebesar Rp11.944 per kg atau sampai konsumen Rp180.000 per tabung. Pertamina menghitung tanpa kenaikan elpiji maka bisnis elpiji 12 kg bakal mengalami kerugian mendekati Rp6 triliun pada 2014.

Lalu, bagaimana tanggapan masyarakat dengan hal ini?

---

DAMPAK KENAIKAN HARGA ELPIJI 12 kg

Pada awalnya, tentu banyak masyarakat komplain dan mengeluhkan rencana ini. Bagaimana tidak, kebutuhan hidup yang kompleks dan semakin tinggi telah mengharuskan mereka menghela nafas setiap saat agar semuanya terpenuhi. Dan kini masih harus berperang melawan kekhawatiran beban ekonomi lantaran pertamina akan menaikkan gas elpiji 12 kg dalam beberapa tahun ke depan. Dalam hal ini, bukan hanya masyarakat menengah keatas yang akan merasakan dampaknya. Namun masyarakat menengah ke bawah pun akan merasakan hal yang sama. Kok Bisa?

Inilah beberapa ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA ELPIJI 12kg bagi masyarakat dan negara :

1. KELUHAN MASYARAKAT MENENGAH ATAS

Pihak utama yang merasa dirugikan adalah masyarakat menengah keatas akan mengeluhkan hal ini karena mereka adalah pelanggan tetap Elpiji 12kg.

2. MIGRASI KE ELPIJI BERSUBSIDI (3kg)

Masyarakat mungkin akan melakukan migrasi (perpindahan) dari elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg yang mengakibatkan stok gas elpiji 3kg semakin langka karena over permintaan.

3. BEREBUT ELPIJI 3KG

Ini adalah dampak dari no.2. Masyarakat pengguna elpiji 3 kg akan semakin susah mendapatkannya karena harus berebut dengan konsumen yang bermigrasi tersebut. Akhirnya, beban subsidi pemerintah juga semakin besar.

4. GAS OPLOSAN 12 KG MENINGKAT

Kelangkaan gas elpiji 3 kg juga akan menambah angka memungkinkan terjadinya gas 12 kg oplosan karena penjual gas akan lebih diuntungkan.

5. DAYA BELI MENURUN

Para pelaku usaha kecil menengah (UKM) seperti seperti pemilik usaha katering, warung makan, pedagang bakso, mie, gorengan serta kafe-kafe tentu akan merasakan dampaknya. Beban operasional yang semakin tinggi menuntut mereka mengadakan penyesuaian harga (kenaikan harga) dan dikhawatirkan akan menurunkan daya beli masyarakat (pelanggan mereka).

6. TERJADI INFLASI

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kenaikan harga gas dan BBM akan berpengaruh pula pada kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya sehingga tentu akan berdampak pada Inflasi walaupun menurut beberapa pakar ekonomi tidak akan terjadi secara drastis.

---

SOLUSI PERTAMINA PASCA KENAIKAN HARGA HARGA ELPIJI 12 KG

Kenaikan Harga Elpiji 12 kg (non subsidi) kini telah direstui oleh pemerintah. Oleh karena itu, untuk mengimbangi ini semua, pertamina perlu bekerjasama dengan pemerintah untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang membuat masyarakat tetap nyaman dalam memanfaatkan gas elpiji. Apa saja itu?

1. PERBAIKAN TATA NIAGA

Contoh kecil yang dapat dilakukan misalnya penjualan elpiji tertentu dalam pasar tertutup, disparitas harga diperkecil dengan PSO, mengontrol jaringan pengoplos gas 12 kg serta menindak tegas bagi pelanggarnya.

2. PERBAIKAN JALUR DISTRIBUSI MINYAK DAN GAS

Perbaikan jalur distribusi bisa dilakukan dengan pembangunan kilang minyak untuk mengantisipasi naiknya impor akibat kebutuhan yang mencapai 1,3 juta barel gas perhari dibandingkan dengan ketersediaan Pertamina yang hanya 800 ribu barel gas perhari. Selain itu, perbaikan jalur distribusi juga harus dilakukan dengan pembangunan stasiun gas terdekat sehingga jangan sampai kebutuhan gas untuk Papua dipasok dari Surabaya, sehingga biaya transportasi menjadi mahal. Harapan kedepannya pasokan gas harus bisa dari wilayah yang lebih dekat.

3. SISTEM MONITORING PENYALURAN ELPIJI 3 KG

Pertamina juga telah menyiapkan Sistem monitoring penyaluran elpiji 3 kg yang akan mengatasi kekhawatiran migrasi konsumen 12 kg ke 3 kg pasca kenaikan. Sistem ini telah diimplementasikan secara bertahap di seluruh Indonesia mulai Desember 2013. Dengan adanya sistem ini, diharapkan Pertamina dapat memonitor penyaluran elpiji 3 kg hingga level pangkalan berdasarkan alokasi daerahnya.

4. MEMINIMALISIR DAMPAK SOSIAL

Dampak sosial adalah hal yang paling dikhawatirkan oleh banyak pihak pasca kenaikan harga elpiji ini. Setelah memahami analisis dampak kenaikan harga diatas, Pertamina dan pemerintah harus bekerja keras mengupayakan berbagai cara agar dampak buruk diatas dapat diminimalisir sehingga tidak terlalu membebani masyarakat. Mengeluh mungkin hal biasa, namun hal ini jangan sampai membuat masyarakat menengah keatas berebut gas 3kg dengan masyarakat kecil secara besar-besaran. Semua memang butuh penyesuaian sehingga diharapkan kondisi ini bisa kembali stabil beberapa bulan setelah kenaikan ini.

[caption id="attachment_358328" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : nusaonline.com"]

1410330496984434296
1410330496984434296
[/caption]

Semoga kenaikan harga Gas Elpiji 12 kg ini bisa menutupi kerugian yang dialami Pertamina beberapa tahun belakangan ini. Dan kepada seluruh masyarakat, apapun keputusan pemerintah, kita harus menerima secara bijak dan cerdas mengingat bahwa Pertamina adalah pemasok gas terbesar di Indonesia. Pikirkan anak cucu kita ke depannya agar dapat pula menikmati gas dengan mudah di masa yang akan datang, yaitu dengan ikut menjaga eksistensi PT. PERTAMINA dengan mengikuti harga yang sesuai dengan biaya produksi. Diharapkan pula dengan kenaikan harga ini dapat mendukung Pertamina untuk menjamin keberlangsungan pasokan elpiji kepada masyarakat hari ini dan yang akan datang. Setelah memahami uraian diatas, apakah Anda sependapat bahwa kenaikan harga gas elpiji ini ternyata justru MENGUNTUNGKAN semua pihak? Saya yakin bahwa Anda adalah masyarakat cerdas yang mampu mendukung program pemerintah demi kebaikan bersama. Semoga Pertamina semakin Jaya..!!!!

Salam Hangat Semoga Bermanfaat,

Riana Dewie.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun