Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Cinta dalam Seutas Tali Sepatu", Web Series PT Kanisius tentang Bangkit dari Luka

24 Februari 2022   06:00 Diperbarui: 24 Februari 2022   07:42 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta dalam Seutas Tali Sepatu (sumber: Youtube PT Kanisius)

Inner child, sebuah bagian dari dalam diri yang pernah dialami oleh seseorang saat masih kecil. Ini bisa berupa pengalaman baik maupun buruk, tersimpan sebagai ingatan maupun emosi. Inner Child akan menjadikan seseorang memiliki kemelekatan yang berawal dari luka. Jika dibiarkan terus menerus tentu berbahaya karena bisa berdampak negatif saat dewasa.

Sosok Ratri dalam web series berjudul "Cinta Dalam Seutas Tali Sepatu" sungguh menggugah nurani saya. Betapa tidak, cerita tentang perempuan muda yang telah jatuh cinta dengan bidang penerbitan buku ini memiliki semangat juang yang tinggi. Di sisi lain, ada satu kelemahan yang bisa dikatakan sebagai luka dari inner child-nya, yaitu tidak bisa mengikat tali sepatunya sendiri.

Seperti apa kisah haru dari web series ini? Saya akan memberikan review singkat setelah ini. Namun sebelumnya, secara pribadi saya memberi apresiasi yang begitu besar kepada PT Kanisius yang telah sukses membuat serial dengan cerita yang begitu mendalam.

PT Kanisius Menjadi Saksi Perjuangan Bangsa Indonesia

Web series ini adalah persembahan istimewa dalam rangka peringatan satu abad PT Kanisius. Ya, satu abad bukanlah sembarang angka. Penerbit dan percetakan Kanisius dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia tak lepas dari karya Misi Katolik, terutama di tanah Jawa.

Telah diketahui bersama, Kanisius mengemban misi untuk berkontribusi pada pelayanan Gereja dan dunia pendidikan dari masa ke masa. Perjalanan menuju satu abad PT Kanisius diikuti dengan strategi dan perencanaan yang cukup matang, baik dalam hal produksi maupun pelayanan kepada pelanggan. Tata kelolanya pun lebih profesional, terlebih sejak bertransformasi menjadi PT Kanisius 2014 silam.

Perusahaan yang lahir pada 26 Januari 1922 ini selalu membuka diri untuk berkolaborasi dengan para mitranya, baik itu lembaga Gereja, lembaga pendidikan, maupun lembaga Pemerintah. Tak heran jika PT Kanisius dikenal oleh dunia dan menjadi perhatian banyak mata untuk bekerjasama menggunakan hak cipta karya-karyanya.

"Cinta Dalam Seutas Tali Sepatu", Web Series Tema Keluarga yang Memberi Penghiburan

Disutradarai oleh Xavier Murti, series ini menghadirkan alur cerita yang begitu menarik serta penuh dengan pergulatan hidup si tokoh utama, yaitu Ratri (Sabina Tisa). Pemeran utama lainnya yang sukses menghidupkan cerita adalah Ibu Hanna (Dinar Ross), yang tak lain adalah ibu dari Ratri.

Tak hanya itu, Arman Sentausa (Nasarius A. Sudaryono) juga memberi warna cerita sebagai seorang penulis buku yang tak percaya dengan tulisannya sendiri. Disusul tokoh bernama Aryo Mahardika (Noel Kefas) dengan karakternya yang tegas namun sedikit posesif terhadap Ratri, kekasihnya.

Series yang terdiri dari 4 episode ini membuat saya ketagihan. Bagaimana tidak, setiap episodenya mampu menawarkan sentuhan cerita menarik dengan klimaksnya masing-masing. Jadi, jangan heran jika kamu akan penasaran setelah menonton episode perdananya. Seperti yang saya tuliskan di bagian awal, sosok Ratri ini mampu menyedot perhatian audience karena masalah inner child yang terwujud dalam traumatik masa kecilnya yang cukup unik, yaitu tidak bisa mengikat tali sepatunya sendiri.

Saat Sang Ibu Mengikat Tali Sepatu Ratri (Youtube PT Kanisius)
Saat Sang Ibu Mengikat Tali Sepatu Ratri (Youtube PT Kanisius)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun