Mohon tunggu...
Rian Umbu
Rian Umbu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Jalanan

Menulis Membuka Pikiran Baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setetes Air Mata Cinta untuk Dikau

14 November 2020   19:17 Diperbarui: 14 November 2020   19:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam satu  coretan kasih terurai kata CINTA yang berlumuran air mata kepedihan. Hari yang terus berganti nama, walaupun suasana tak berganti, namun kau tak pernah membuka mata hati untuk meneropong kesengsaraan diriku dalam duka. Apakah kau berpura diam dalam ketidaktahuan? Atau kau sengaja membisu melihat air mata CINTAku yang yang membasahi tanah yang tak berdosa ini?

Saya tidak juga apatis dalam merekam jejak yang berentakan. Siapa pun dirimu yang sedang gelisah dalam  kepahitan, kupastikan kau adalah saudaraku. Sudahkah kau mengusap air mata CINTA dikedua keningku? Atau kau sedang bersembunyi dalam diammu?

Tidak...!!! Kau hanya sengaja membisu dalam kemunafikan. Kau hanya sengaja bersilat lidah dalam kebenaran yang berujung penghiatan. Ah....sungguh biadab kau tertawa dalam ketidakadilan ini. kau hanya pandai  beretorika untuk membodohi orang bodoh. Namu, mereka yang arif sedang menertawakan omong kosong itu.

Sampai detik, saya sedang menghitung tutur kata yang berisikan air lendir kepahitan. Kau sungguh hebat, hinga saya menuliskan narasi kecil berjudul setetes air mata CINTA. Mungkin kau adalah inspirasi yang membuatku menghadirkan pikiran terbuka. Ah...saya berterimakasih, karenamu saya mampu mengumpulkan diksi yang awalnya berhamburan.

Masih kupantau.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun