Mohon tunggu...
Rian Raymon Tarantein
Rian Raymon Tarantein Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalist//Adventurer//Nature Lovers//Humanitarian Volunteers
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Born in Merauke, E-mail : rianraymont@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tanya Jawab Seputar Vaksin Covid-19

20 Januari 2021   10:17 Diperbarui: 20 Januari 2021   10:35 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : KlikDokter.com

Q : Pola hidup dan makan sehat cukup untuk menghindari Covid. Tidak perlu vaksin. Benarkah?

A: Betul memang semakin imun kita kuat, semakin kebal kita dari virus. Tapi tidak semua virus, bakteri, atau parasit lain bisa dicegah hanya dengan pola makan sehat. Mau kita sesehat apapun, kalau terpapar virus rubella, HIV, hepatitis, ebola, polio, dll kita bisa tetap kena.

Q : Saya punya hak untuk tidak menerima vaksin. Kalau saya tidak mau, tidak perlu memaksa. Benar?

A: Jika anda hidup sendirian di pulau tanpa orang lain, mungkin betul vaksinasi itu adalah hak/pilihan pribadi. Tapi kita hidup berdampingan dengan orang lain. Apalagi di pulau Jawa, penduduk sangat padat. Jadi, vaksinasi itu bukan masalah kesehatan pribadi saja, tapi mencegah penularan dan membentuk herd immunity (herd immunity terbentuk jika krng lbh 70% orng divaksin). Dengan divaksin, kita melindungi orang lain yang tidak bisa divaksin (misal lansia, orng kelainan imun, yg menjalani kemoterapi, penderita alergi langka, dll*) agar tetap sehat. Jika mereka terlular COVID-19 dan meninggal, maka itu kesalahan para orang sehat yg memilih untuk tidak divaksin.

Q : Mengapa pemerintah menghimbau/mewajibkan semua orang yang bisa divaksin untuk divaksin. Apakah termasuk pelanggaran HAM?

A: Dalam hal COVID sekarang pemerintah sebaiknya mewajibkan vaksinasi untuk melindungi orang-orang tertentu yg tdk bisa vaksin, kasihan mereka yg tidak punya pilihan. Kasihan orang yang ingin divaksin tapi tidak bisa, lansia dan orang-orang sakit yang ingin hidup. Hanya karena egoisme orang-orang anti-vaksin yg percaya hoax dan konspirasi, orang yg benar-benar menghargai hidup bisa meninggal. Pilihanmu sebagai anti-vaxxer dapat membunuh orang yg sakit dan lemah. Saya yakin di agama apapun membunuh itu perbuatan dosa, apalagi terhadap orang tua dan orang yang sakit.

Q : Vaksin itu hoax, tidak membentuk anti-virus. Covid hanya isu. Benarkah?

A: Bagi yang mau percaya hoax atau teori-teori konspirasi silahkan. Yang jelas, sains itu bukan agama, sains bukan untuk dipercaya. Biologi itu fakta. Jantung kita ada 1, itu fakta, tidak peduli mau percaya atau tidak. Mau kita tidak percaya vaksin, tetap saja faktanya segelintir orang tertentu akan menjadi korban dari pilihan egois org yg tidak vaksin. Lakukan 3M dan tolong nanti ambil vaksin jika kalian bisa divaksin. Bantu bentuk herd immunity untuk melindungi orang lain yang secara fisik tidak mampu mendapatkan vaksin.

Q : Kami tidak percaya pemerintah karena tidak transparan. Pemerintah tidak dapat dipercaya. Benar?

A: Kalau yang tidak percaya pemerintah Indonesia, percayalah pada mereka para ilmuwan dan tenaga medis. Ambil vaksinasi untuk melindungi nyawa orang lain yang tidak bisa divaksin (lansia, orang kelainan imun, yang kemoterapi, dll). Atau percayalah pada pemerintah negara lain saja yang menurut kalian terpercaya. Jutaan orang dari negara lain juga sudah divaksin.

Q : Percuma divaksin, virusnya terus bermutasi dan orang yang sudah divaksin bisa kena lagi. Jadi untuk apa divaksin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun