Memahami "Buku Lelaki Utara" sebagai Ekspresi Kehidupan Nyata
Membaca buku adalah hobi yang bisa membuka jendela dunia. Dunia dan isinya, dunia rasa juga dunia yang pada hakikatnya sebagai tempat kita bersosialisasi dengan manusia lain sebagai makhluk sosial.
Buku "Lelaki Utara" karya Mohamad Iskandar ini saya rasakan dan saya pikir ketika membaca dan memahaminya merupakan avatar kehidupan yang layak mendapat apresiasi.
Membacanya kita diajak berjalan-jalan melewati lorong waktu masa lalu dan kini yang begitu mengasyikkan. Dituliskan dengan bahasa kalbu yang penuh kehati-hatian.
Mari kita baca puisinya yang berjudul "Depan Cermin."
Depan Cermin
di bayang diri
wajah dan tubuh gembira
sesekali berdoa
Tuhan, semoga saya bahagia
2020/ Pati
Membaca "Depan cermin" menurutku bahwa manusia harus senantiasa mawas diri, bercermin melihat kekurangan diri sendiri, memahami kelebihan, dan tentu saja tak melupakan Tuhan yang memiliki diri ini.
Keragaman kisah dalam buku ini sejak masa kecil  hingga dewasa memberikan variasi rasa seperti permen nano nano yang unik.
Nuansa setting tempat yang bervariasi pula menandakan bahwa hidupnya penuh liku dan kisah. Kasih sayangnya kepada bunda dalam judul "Doa Ibu."