Mohon tunggu...
Rhyko IrawanWisnuwijaya
Rhyko IrawanWisnuwijaya Mohon Tunggu... Penulis - Hai

Hai, Selamat datang di profilku dan selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalamanku dengan Law of Attraction

25 Juli 2021   22:40 Diperbarui: 28 Juli 2021   08:44 2411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini Ceritanya...

Sedikit cerita pengalamanku dulu. Aku sendiri pernah mengalami LOA, namun ini terjadi sebelum aku mengenal LOA sendiri. Dulu saat masih kecil pernah bermimpi bisa naik panggung dengan main gitar bareng band. Membayangkannya bahkan sampai pakai sapu saat ini, sambil di gaya-gayaan ala pemain gitar profesional. Tapi saat itu gak berani ngomong ke ortu buat minta gitar, soalnya masih seumuran SD juga sih. Akhirnya pernah iseng bikin dari sisa kayu-kayu bekas dipaku, dikasih senar dan ujung-ujungnya cuman buat gaya-gayaan aja hehe. 

Kemudian suatu ketika pernah pegang gitar elektrik pertama kali, ketika ada temen om ku yang servis gitarnya di omku (omku dulu pernah buka jasa servis elektronik). Pas coba petik-petik, ternyata emang gak paham hehe. Mungkin ini juga salah satu efek LOA yang kualami, dan saat itu pun memang belum siap. Jadi ya masih lanjut dengan angan-angan saja.

Lalu menginjak kelas 3 SMP, muncul pemicu yang membuatku akhirnya punya gitar pertama. Tiba-tiba ada temen yang ngomong kalau ujian kelulusan wajib bisa main satu alat musik. Panik dong karena gak bisa main apapun. Apalagi saat itu hanya tinggal 1 bulan saja dari ujian kelulusan. Pulang sekolah langsung bilang ke ortu, akhirnya dibeliin juga. Dalam sebulan berlatih kunci-kunci dasar, dan nyaris menyerah karena belajar gitar bikin jari kapalan. Tapi keinget, kalau pengen beneran bisa, jadi langsung gas lagi sambil nahan perihnya jari yang akhirnya kapalan juga.

Nah tibalah hari H ujian, ternyata pak guru cuman ngetes pemahaman dasar nada, gak ada praktek musiknya. Ketawalah aku, ternyata hoax doang hehehe. Tapi tetap ku syukuri, karena dengan begitu juga bisa belajar main gitar. 

Kemudian menginjak SMA, ketemu teman sekelas yang bisa main gitar, diajarin lah kunci tegak kalo dulu istilahnya. Belajar pelan-pelan, ternyata lebih bikin pegal jari daripada sebelumnya. Saat SMA pun, aku dipertemukan dengan seorang teman (lebih tua, soalnya dia dah kuliah dan kupanggil "mas") yang juga hobi main gitar, bedanya dia dah jago. Baru pertama kenal, langsung disuruh bawa gitar elektrik buat latihan. Auto bingung campur seneng sebenarnya saat itu. Hari demi hari latihan, sampai pinjam amplifier dan sound sistem punya omku. Liat youtube, belajar tab dan lainnya seusai pulang dari sekolah.

Saat SMA ini juga pertama kali main ke studio musik dan ngeband bareng temen sekelas. Awalnya bingung setting soundnya, tapi ya terus pelan-pelan bisa lah, sambil belajar setting efek. Udah sering latihan ngeband bareng, tapi mental belum kuat untuk naik panggung saat itu. Walau ada kesempatan, memang belum berani ambil. Kemudian mulai mikirin, kudu bisa punya mental.

Lalu lulus SMA dan menginjak bangku kuliah, dapatlah kesempatan lain. Ada-ada saja pokoknya kesempatan ini, mungkin karena emang efek LOA sudah mulai terasa yaa.  Saat itu aku tertarik gabung dengan unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang seni. Aku langsung ambil seni musik, padahal kampusku di MIPA hehe. Belajar banyak disitu, melatih mental juga, maen gitar didepan mahasiswa lainnya. Dan kemudian tiba saat naik panggung pertama. Asli grogi parah, sampe lupa chord, tempo hancur. Memang merasa harus banyak dibenerin saat itu. Kemudian gak henti-hentinya latihan bareng sama teman lainya. 

Dan suatu ketika beneran tiba saat manggung pertama kali didepan banyak pengunjung food court saat itu. Setelah banyak latihan, akhirnya bisa lancar mainnya tanpa salah tempo dan salah chord. Nah dari situlah, ketika naik panggung sudah gak terlalu grogi dan mengalir aja gitu. Walau hanya panggung tingkat kuliah, tapi inilah yang dari dulu sempat kuinginkan dan mungkin memang harusnya lebih besar lagi dan usahaku harus lebih mantap lagi untuk bisa jadi superstar. Namun, aku lebih memilih untuk fokus kuliah saat itu, dan ini hanya menjadi hobi belaka. Alhamdulillah juga saat ini udah bisa beli gitar elektrik sendiri dan soundnya dari hasil gaji. Dan aku sadar kalau ini berasal dari keinginan yang udah lama sekali kudambakan, ditambah dengan usaha serta doa tentunya.

Jadi, dari sini tanpa sadar, ternyata aku udah melakukan LOA. Mulai dari fokus liat orang yang konser main gitar keren, membayangkan aku yang ada disana, hingga benar-benar bisa ngeband dipanggung. Yapss tentunya itu gak lepas juga dari usaha dan doa ya gaeess. Jadi jika kamu punya impian yang kamu dambakan, jangan pernah sungkan untuk bermimpi setinggi-tingginya dan berusaha serta berdoa semaksimalnya untuk mencapainya. 

Sekian pengalaman LOA ku, semoga bisa bermanfaat, semangat sukses semuanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun