Mohon tunggu...
Rudi Harianto
Rudi Harianto Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa perguruan tinggi swasta tahun ke 2

lahir di jakarta, dari sd sampai sma di jakarta, sekarang kuliah di serpong, tapi tetap tinggal di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Gibran Maju sebagai Cawalkot, Buah Simalakama PDIP

10 Februari 2020   17:12 Diperbarui: 10 Februari 2020   17:15 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keinginan Gibran untuk mencalonkan diri sebagai wali kota Solo, menurut saya memang menempatkan PDIP dalam posisi yang serba salah. Yang pasti kesalahan awal nya adalah kenapa Gibran harus mencalonkan diri, pada saat internal PDIP Solo sudah sepakat untuk mencalonkan Purnomo.

Saya setuju dengan FX Rudi, yang hanya bisa menyerahkan semua nya kepada DPP dan Megawati, namun terus mengatakan bahwa yang dia alkukan sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan partai.

Jika DPP akhirnya memberikan rekomendasi ke Gibran, maka Rudi, Purnomo dan puluhan kader PDIP Solo yang sudah berjuang keras memenangkan pileg dengan begitu dominannya menguasai DPRD bisa menjadi barisan sakit hati. TInggal bagaimana Nasdem atau Golkar atau Gerindra bermanuver untuk mencuri mereka.

Jika DPP memberikan rekomendasi ke Purnomo, Gibran tetap bisa maju, karena sudah didukung PKS, Gerindra dan Golkar dengan total 10 kursi DPRD, jika sampai Purnomo kalah dengan Gibran di pemilu walikota Solo, PDIP bakal mendapat corengan tajam ke muka sendiri. 

Selain itu, apa benar DPP berani tidak memberikan rekomendasi ke Gibran, terutama kalau benar, maju nya Gibran juga adalah kehendak Jokowi, mau Mega terus bilang bahwa Jokowi adalah petugas partai, namun fakta bahwa dia adalah Presiden resmi, tentunya tidak semudah itu untuk DPP atau Mega berani melawan kehendak Jokowi.

Setelah fit dan proper test yang dilakukan hari ini, mungkin rekomendasi akan turun dalam minggu ini. Siapapun yang dipilih DPP, retak akibat rekomendasi ini pasti akan terjadi. Jika harus memilih, akibat negatif yang paling kecil, sulit melakukan kalkulasi nya pada saat ini. Kedua-dua nya bisa meledak menjadi bom yang menghancurkan PDIP khususnya PDIP Solo.

Kemungkinan ketiga, dan mungkin saja ini terjadi, rekomendasi turun ke Purnomo, Gibran menolak maju sebagai cawalkot Solo karena tidak diusung oleh PDIP. Jika ini terjadi, maka PDIP yang sangat diuntungkan, karena reputasi pengurus PDIP Solo terselamatkan, bahkan akan makin meningkatkan loyalitas mereka, karena merasa kantor pusat sangat adil dan melindungi mereka, sementara DPP juga diuntungkan karena berani secara tegas mengabaikan keinginan Gibran, yang berarti mempertegas bahwa mereka independen dari pengaruh kekuasaan dan akan mengeluarkan statement bahwa berdasarkan hasil fit and proper test, nilai Purnomo diatas nilai Gibran.

Tapi apa mungkin ini terjadi? Meskipun kecil, kemungkinan ini bisa jika memang sejak awal Gibran berwacana maju sbg walkot, memang sudah sebuah sandiwara yang sedang dibangun, dalam rangka makin membesarkan nama PDIP dan memperkenalkan nama Gibran. Nampaknya sandiwara di dunia politik bukan sesuatu yang tidak normal. Gibran, anak presiden yang tidak mendapat rekomendasi partai nya, mungkin akan lebih cepat menjual nama Gibran ke pentas national, daripada Gibran, sang walikota Solo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun