Batik adalah salah satu warisan dunia yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas batik tersendiri, seperti Pekalongan, Solo, Jogya, dan sebagainya. Jika dikelola dengan baik, maka batik bisa menjadi salah satu ladang penghasilan yang menguntungkan sekaligus bisa memajukan suatu daerah.
Berkaiatan dengan wacana Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Kecamatan Singosari khususnya Desa Langlang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka desa tersebut diwajibkan memiliki satu potensi wisata dan produk unggulan. Â Berdasarkan observasi, survey, dan wawancara dengan masyarakat Desa Langlang, Mahasiswa KKN Sinambung UM ingin menjadikan batik sebagai salah satu produk unggulan yang dimiliki Desa Langlang.
Oleh karena itu, perlu menggiatkan batik dengan melakukan pelatihan. Hal ini karena tidak semua orang bisa membatik dengan baik, sebab ada cara dan teknik khusus yang harus dikuasai oleh penggiat batik.
Dalam rangka meningkatkan kreativitas masyarakat Desa Langlang untuk menggali potensi produk unggulan, maka perlu diadakanlah Pelatihan Batik. Seperti baru-baru ini yang dilakukan Mahasiswa KKN Sinambung UM yang mengadakan pelatihan batik bersama ibu-ibu PKK Desa Langlang. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan secara bertahap selama tiga minggu.
Pertemuan  pertama dilaksanakan pada Minggu (26/01/2020) yang menghadikan pemateri langsung dari pelatih Batik Truntum Pakisaji, Kabupaten Malang, Ibu Ir. Widji Walujati dan Ibu Umi Latifatul Ula sebagai pegiat batik di Desa Langlang yang sudah menjadi anggota pegiat batik Kabupaten.
Pada pertemuan pertama, ibu-ibu PKK diberikan pemaparan materi tentang perkembangan batik yang ada di Kabupaten Malang khususnya daerah Pakisaji dan cara-cara untuk menjadi pegiat batik yang produktif. Selanjutnya dilanjutkan dengan menggambar motif batik di atas kain khusus membatik yang sudah disiapkan oleh panitia. Ibu-ibu PKK yang sudah selesai menggambar, dengan didampingi oleh dua pemateri langsung dilatih melakukan kegiatan mencanting.