Mohon tunggu...
Rahmat Farizal
Rahmat Farizal Mohon Tunggu... -

sederhana saja, Aksi dan Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ramadan; Dari Rutinitas Menuju Lompatan Produktivitas

29 Mei 2017   17:51 Diperbarui: 29 Mei 2017   18:30 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bulan Suci yang dinantikan kini telah tiba.

Ramadhan kembali hadir dengan RahmatNya.

Rindu hati terasa menanti bulan yang indah.

Yang berhias amaliah indah Nan Ceria.

Sepenggal bait lagu berjudul Ramadhan kembali ini menjadi salah satu bukti, betapa bulan Ramadhan begitu di Nanti kehadirannya, Bulan Suci Ramadhan adalah Bulan Penuh Kemulian, bulan dimana setiap amal Ibadah di lipat gandakan. Maka setiap kita hendaknya bergembira menyambut bulan penuh berkah ini. sebagai wujud kegembiraan itu, Ramadhan tahun ini tidak boleh terlepas dari aktivitas yang dapat meningkatkan ketaqwaan diri, Keluarga dan Masyarakat kita kepada allah. Sebagaimana yang disampaikan dalam firmanNya yang berbunyi :

“Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah di wajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. (Q.S Al Baqarah : 183)

Taqwa adalah tujuan utama dalam Ibadah Puasa, karenanya persiapan demi persiapan ke arah itu harus kita lakukan, baik Secara pribadi maupun bersama-sama. Sebab jika gelar Taqwa yang di cari sampai ajal memjemput tak tertambat pada diri maka seseorang tidaklah mampu memasuki SyurgaNya sesuai dengan firman Allah :

“Dan Bersegerlah kalian pada ampunan Allah, yang Syurganya luas, seluas langit dan Bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa”. (Q.S. Ali Imron : 133)

Prinsip Utama

Selain Menuju ketaqwaan kepada allah swt, sejatinya terdapat dua prinsip utama lainnya yang harus dimiliki oleh setiap muslim sebelum menjalankan dan Mengarungi Ibadah Puasa di bulan Suci Ramadhan.
Pertama, adalah Meluruskan Niat kita. Sekilas tampak sederhana Karena perkara niat kita sendiri yang mengetahui. Namun Meluruskan Niat adalah hal yang paling urgen agar kita terhindar dari tujuan-tujuan lain, khususnya yang dapat merusak amal Ibadah Puasa kita. Ibnul Qoyyim dalam kitabnya mengatakan bahwa pokok kemaksiatan ada 3 : yaitu takluknya hati manusia kepada selain Allah yang berujung pada kesyirikan, Dorongan kemarahan yang berujung pada pembunuhan, dan kekuatan syahwat yang berujung pada zina.
Dan semua itu bisa di kendalikan dengan Puasa Karena Puasa (shiam) akan Meluruskan keinginan-keinginan yang bengkok tersebut. Ibadah Puasa ini adalah Ibadah yang ganjarannya Allah langsung kasih sendiri.

Kedua, Bertaubat Kepada Allah. Bertaubat adalah amalan yang senantiasa di laksanakan setiap muslim ketika melakukan sebuah kesalahan maupun Memohon Ampunan Allah SWT. Sejatinya taubat tidak mengenal waktu dan usia. Rasulullah sendiri pun dalam setiap harinya Membaca Istighfar sebanyak 100 kali sebagai bentuk Memohon Ampunan, padahal kita mengetahui bahwa Rasulullah adalah al ma'sum atau terjaga dari kesalahan. Maka sebagai manusia biasa tentu sangat penting bila dalam Memulai Ibadah Puasa ini dengan senantiasa bertaubat kepada allah swt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun