Mohon tunggu...
rezita anggraini
rezita anggraini Mohon Tunggu... -

Fighting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Anak Kreatif Bersama PAUD

4 Maret 2014   21:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak adalah aset yang sangat potensial bagi masa depan keluarga, bangsa dan negaranya. Oleh karena itu perkembangan anak harus diperhatikan dengan baik. Apabila anak dapat berkembang dengan baik, hal tersebut akan berpengaruh baik pula bagi masa depan anak nantinya.

Setiap anak usia dini memiliki aspek dan ciri perkembangan yang berbeda berdasarkan tahap usia mereka masing – masing. Tahap – tahap perkembangan anak usia dini ini, menjadi dasar untuk melihat keberhasilan dan kemajuan anak. Metode – metode pembelajaran yang sesuai dengan tahap – tahap perkembangan tersebut juga sangat menentukan perkembangan anak yang nantinya akan berpengaruh terhadap kepribadian anak setelah dia dewasa.

Hasil penelitian, menunjukkan bahwa 50% kapabilitas kecerdasan manusia terjadi pada tingkat kanak – kanak pada kurun waktu 4 tahun pertama sejak kelahirannya. Pada tahun – tahun awal ini, anak memiliki periode – perode sensitif atau kepekaan untuk mempelajari dan berlatih sesuatu. Selain itu, sebagian besar anak – anak berkembang pada masa yang berbeda dan membutuhkan lingkungan yang berbeda pula untuk membuka jalan fikiran mereka. Na, di sinilahPAUD memiliki peran yang sangat penting untuk membuka jalan fikiran mereka pada periode – periode sensitif tersebut.

Metodologi belajar pada anak usia dini membutuhkan metodologi yang unik dan kreatif, karena anak – anak pada usia ini memiliki kepekaan imajinatif, suka bermaindan meniru tokoh tertentu sebagai ekspresi dari pikirannya. Ada banyak metode yang digunakan dalam pembelajaran pada anak usia dini untuk menembangkan kemampuan mereka dalam mengolah kreatifitas diantaranya adalah metode global (ganze method), metode percobaan (experimental method), metode learning by doing, metode home schooling group, metode pembelajaran bilingual, dan metode Glenn Doman,

Keenam metode tersebut intinya adalah sama, yakni mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Contohnya metode pembelajaran learning by doing. Dimana proses pembelajaran anak usia dini ini, menitik beratkan pada usaha belajar sambil beraktivitas. Aktivitas yang dimaksud disini adalah aktivitas yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini, yaitu bermain.

Kenapa harus bermain? Karena dengan bermain memacu anak untuk menemukan ide – ide serta menggunakan daya khayalnya dan sekaligus dapat memicu kreatifitas anak; dan dengan bermain membantu perkembangan kognitif anak dan memberi kontribusi pada perkembangan intelektual atau kecerdasan berfikir dengan menetukan jalan menuju berbagai pengalaman yang tentu saja memperkaya cara berfikir anak.

Dengan demikian, dari berbagai macam permainan yang ditawarkan – seperti melukis, mewarnai, menyusun balok, puzzle – sangat penting diajarkan di dalam pendidikan anak usia dini untuk melatih daya kerja otak pada anak. Apabila daya otak tersebut terus terlatih maka kreatifitas yang muncul pada anak akan semakin berkembang.

Sumber:

·Asmani, Jamal Ma’mur. (2009). Manajement Strategi Pendidikan Anak Usia Dini. Jogyakarta: Diva Press

·Zain. (2013). Permainan dan Kreatifitas pada Anak Usia Dini. http://zain.student.uii.ac.id/2013/04/08”permainan-dan-kreatifitas-pada-anak-usia-dini” Diunduh pada tanggal 03 Maret 2014


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun