Mohon tunggu...
Rezhelena Moesriffah
Rezhelena Moesriffah Mohon Tunggu... Freelancer - Jangan berhenti menjadi orang baik

Waktu adalah Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Suka-duka Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan di Tengah Wabah Covid-19, Korea Selatan

24 Mei 2020   10:09 Diperbarui: 24 Mei 2020   10:35 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibadah Puasa Ramadhan menjadi salah satu ibadah yang paling ditunggu kedatangannya oleh seluruh umat Muslim di Dunia, bagaimana tidak dari 365 hari dalam 1 tahun hanya 30 hari umat Muslim diberikan kesempatan oleh Allah SWT dalam menjalankan ibadah puasa wajibnya, apalagi melihat banyaknya kemurniaan yang akan Allah SWT berikan bagi umat-Nya yang menjalankan, hal inilah yang menjadikan bulan Ramadhan akan selalu ditunggu kedatangannya. Alhamdulillah wa syukurillah Saya masih mendapatkan kesempatan untuk ikut merasakan ibadah puasa Ramadhan tahun ini, ya walaupun dengan vibe yang sangat berbeda. 

Selama 20 tahun usia saya, baru tahun ini saya merasakan puasa Ramadhan dinegeri orang. Biasanya saat sahur dan berbuka puasa makanan sudah siap sedia di meja makan, tetapi untuk tahun ini saya harus mempersiapkan nya sendiri. Negeri Ginseng atau Korea Selatan adalah salah satu negara dengan minoritas umat muslim terbanyak di Dunia, tidak heran  dibeberapa kota kecil dinegeri ginseng  sangat jarang ditemukan tempat ibadah umat muslim yaitu masjid. Sebagian besar Masjid hanya terdapat di kota-kota besar saja. Tahun 2020 bulan  Ramadhan jatuh pada tanggal 24 April 2020 sampai dengan 23 Mei 2020, pada bulan-bulan ini Korea Selatan sedang mengalami peralihan musim  dari musim semi ke musim panas sehingga waktu siang hari akan lebih panjang dibandingkan malam hari, kondisi ini juga memengaruhi perbedaan waktu pada saat umat Muslim menjalankan ibadah Puasa di sini, dari waktu sahur hingga buka kembali kurang lebih memakan waktu hingga 16 jam lamanya. Waktu imsak disini tidak lebih dari 3:30 AM dan waktu berbuka disini bisa sampai pukul 07:35 PM. 

Bulan Ramadhan tahun ini membuat saya sangat sedih karena Saya tidak bisa pergi ke Masjid sesering yang biasanya saya lakukan di Indonesia terlepas dari jauhnya jarak masjid dengan asrama saya dan di Korea Selatan sendiri aktifitas peribadan sekarang ini sangat dibatasi. Dengan alasan untuk mengurangi penyebaran virus corona lebih luas lagi. Sehingga Masjid di kota Jeonju terkena dampaknya juga. Masjid di sini baru di buka kembali pada saat umat muslim menunaikan ibadah sholat idul fitri saja, itupun harus menggunakan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Setelah selesai, akses ke masjid ini pun kembali di tutup.

Saya sangat menikmati menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan di negeri ginseng, tidak terasa capek ataupun lelah. Hanya saja, ada satu hal yang selalu saya khawatirkan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini yaitu terkait dengan makanan yang saya makan halal atau tidak. Makanan halal di Korea khususnya di wilayah Jeonju (tempat  saya tinggal) sangat sedikit dan bisa dihitung dengan jari saja. Sebagian besar makanan disini mengandung babi baik sebagai bahan utama ataupun bahan tambahan, jadi saya harus berhati-hati dalam memilih makanan disini. Saya setidaknya masih beruntung karena selama saya tinggal di sini, untuk kebutuhan makanan Insyaallah terjamin karena  telah disediakan makanan di kantin asrama sehingga bagi mahasiswa/i muslim cukup mudah untuk mendapatkan makanan yang tidak mengandung babi. Hanya saja kantin asrama buka di hari kerja saja sehingga saya harus tetap mencari makanan yang halal untuk menu sahur dan berbuka puasa pada saat weekend. 

Bulan Ramadhan kali ini juga membuat pola tidur saya juga berbeda. Sebagian besar mahasiswa/i di Korea mereka akan tidur diatas pukul 03:00 AM, waktu malam biasanya mereka gunakan untuk belajar. Hal ini pula yang Saya lakukan, saya akan begadang sambil belajar atau mengerjakan kegiatan lainnya sampai menunggu waktu sahur dan sholat malam di pukul 03:00 AM kemudian saya menunggu sampai waktu subuh tiba biasanya pada pukul 03:40 AM, baru setelah itu Saya akan tidur sampai pukul 09:00 AM, karena biasanya Jadwal kuliah saya diatas jam 10:00 AM. Pola tersebut sering sekali saya terapkan selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan di sini. Awalnya agak sulit untuk menyesuaikannya akan tetapi setelah 1 bulan alhamdulillah saya dapat beradaptasi.

Semoga Kita dapat Berjumpa lagi dengan Bulan Ramadhan di tahun yang akan datang, tentunya dengan suasan dan kondisi  yang lebih baik lagi hehhe Aaaminm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun