Mohon tunggu...
REZAWAHYA
REZAWAHYA Mohon Tunggu... PNS -

Penulis dengan multi-interest Ingin berbagi ilmu dan kebahagian kepada orang lain terutama kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Sistem Transportasi Jepang

29 Juni 2016   16:12 Diperbarui: 29 Juni 2016   16:24 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada musim lebaran banyak penduduk melakukan mobilisasi dari settlementnya ke kampung halaman. Ketika jumlah kendaraan berlipatganda dari jumlah normalnya, maka terjadilah traffic jam di  mana-mana; tidak hanya di kota, tapi juga di pelabuhan, hingga busy time untuk penerbangan. Kemacetan untuk kota-kota besar di Indonesia sepertinya menjadi hal yang lumrah, karena jumlah kendaraan pribadi terus bertambah baik roda dua maupun  roda empat. Pemerintah seharusnya mencarikan solusi untuk  membuat public transport  yang murah, aman dan nyaman.

Kalau berkaca dari sistem transportasi modern yang ada di Jepang dengan mengintegrasikan Kereta Api, maka kita sebagai bangsa yang besar  sudah tertinggal jauh dalam hal metode (pilihan) transportasi yang dikembangkan. Di sini kita lebih mengandalkan kendaraan dengan mesin diesel (baca : bus) tapi di Jepang mereka menggunakan Kereta Api yang menghubungkan semua titik baik di dalam kota hingga ke antar Perfecture. 

Apa sih kelebihan dari Kereta Api bila dibandingkan transportasi lainnya. Pertama Kereta Api bisa menampung penumpang yang banyak; bisa ratusan hingga ribuan, tergantung jumlah gerbong yang dibawa. Kalau  dibandingkan Bus Trans jakarta, jumlah penumpang yang bisa diangkut paling 100 hingga 200 orang dalam sekali trayek, jumlah sebesar itu bisa dihandle dengan satu gerbong kereta api padahal kalau kereta api biasanya lebih dari tiga gerbong yang diberangkatkan.

Kereta api lebih cepat bila dibandingkan dengan bus. Di kota Tokyo, ada sistem moda transportasi Kereta api jenis subway (yang relnya di bawah tanah). Kereta api ini akan melayani penumpang per lima belas menit di jalur kereta api yang sama. kalau kereta api on schedule, maka agenda perjalanan penumpang akan lebih cepat dibanding dengan bus. Dan tentu saja dengan sub way tingkat kecelakaannya rendah karena kereta api sangat jarang mengalami kecelakaan.

untuk trayek yang jauh (menghubungkan antar prefecture), di Jepang dipergunakan kereta api super cepat shinkansen. Kereta api ini memang dirancang dengan kecepatan tinggi hampir menyamai kecepatan pesawat terbang. Penumpang yang menggunakan jasa Shinkansen dapat melakukan perjalanan di darat dan tentu saja waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan bus antar daerah. Kalaupun dibandingkan dengan pesawat terbang membutuhkan waktu boarding hingga landing lebih lama dibandingkan transportasi shinkansen. Penumpang cukup memesan tiket dan duduk sesuai dengan nomor gerbong yang ditujunya, sehingga waktu boarding atau waiting time tidak terlalu lama.

Selain hal di atas, alasan lain sistem perkeretaan api yang dikembangkan oleh Jepang adalah karena transportasi ini penyumbang emisi karbon yang rendah. Kita lihat sendiri Jepang menggunakan kereta api listrik, sehingga tidak ada gas buang dari kereta api. Sedangkan mobil di Jakarta yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu per hari menghasilkan gas CO dan CO2 yang diemisikan ke udara berpotensi berdampak pembentukan gas rumah kaca di jangka panjang. Sehingga tidaklah direkomendasikan penggunaan kendaraan pribadi maupun bus yang tidak ramah lingkungan.

Kalau dilihat bahasan di atas, Jepang di dalam transportasi massalnya mengembangkan sistem per-kereta-apian. Dengan moda trasportasi ini, terdapat beberapa keuntungan ekonomis, ekologis, dan efisiensi waktu tempuh, sehingga kereta api jelas lebih layak dikembangkan dibanding trasnportasi darat lainnya seperti bus. Walaupun investasi infrastruktur lumayan besar untuk sistem kereta api, tapi dengan  kereta api yang terintegratif (sub way, kereta api listrik dan LRT), masyarakat akan diuntungkan secara efisien waktu perjalanan (yang sebenarnya lebih bernilai dari pada uang). Dan yang terpenting dari sistem kereta api, adalah cara paling tokcer untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang biasanya terjadi di jalanan Jakarta.

Referensi :

1. https://backpackology.me/2012/10/28/memahami-transportasi-umum-di-tokyo-dan-jepang-bag-1-macam-macam-kereta/

2. https://rinaldimunir.wordpress.com/2013/09/26/berkunjung-ke-jepang-bag-4-dari-kanazawa-ke-tokyo/

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun