Mohon tunggu...
REZA TARMUDI FIRDAUS
REZA TARMUDI FIRDAUS Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinkronisasi Pembelajaran Daring dan Luring di SDN 4 Gunungguruh

22 September 2021   14:45 Diperbarui: 22 September 2021   14:48 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinkronisasi Pemebelajaran Daring dan Luring di SDN 4 Gunungguruh

Oleh : Reza Tarmudi Firdaus

Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh besar pada kehidupan sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat dunia, khususnya Indonesia. Dalam menanggulangi pandemi ini, pemerintah telah memberikan instruksi kepada masyarakat untuk menerapkan social distancing dan physical distancing, di mana masyarakat diminta untuk menjaga jarak, mengurangi interaksi dengan orang lain, dan diminta untuk tetap tinggal di rumah atau bekerja di rumah. Pemberlakuan social distancing dan physical distancing memaksa para pekerja informal untuk meliburkan diri dari pekerjaan sehari-harinya.

Pandemi ini menjadi masalah yang serius di berbagai bidang di Indonesia, terutama di bidang pendidikan. Tempo.co (2020) menyebutkan bahwa ada enam dampak negatif Covid-19 bagi siswa, yaitu (1) anak berisiko putus sekolah lantaran bekerja demi membantu perekonomian keluarga, (2) penurunan capaian belajar, (3) tanpa sekolah, anak berpotensi menjadi korban kekerasan rumah tangga yang tidak terdeteksi guru, (4) keterbatasan gawai dan kuota internet sebagai fasilitas penunjang belajar daring, (5) anak berisiko kehilangan pembelajaran atau learning loss, dan (6) anak kurang bersosialisasi. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang strategis dari pemerintah dan juga masyarakat. Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi salah satu lembaga milik pemerintah yang ikut memberikan solusi bagi pendidikan Indonesia di tengah pandemi.

Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Program utama yaitu: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang di maksud berupa 1 semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi. Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, di antaranya melakukan magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/proyek independen, dan mengikuti program kemanusiaan. Semua kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru.

Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) yang sangat esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target, dan pencapaiannya.

Melalui program merdeka belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka hard dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat. Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjawab tantangan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia industri, maupun dinamika masyarakat. Kampus Mengajar Perintis (KMP) merupakan salah satu bentuk pelaksanaan MBKM berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) berbagai desa/kota di Indonesia. Adapun inti dari KMP ini ialah membantu guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran bagi Sekolah Dasar (SD) yang terdampak pandemi Covid-19 (Direktorat Sekolah Dasar, 27 September 2020). Dengan adanya program ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan terobosan baru dalam pembelajaran yang bisa membuat psikologi anak tetap terjaga selama pandemi Covid-19.

Sejalan dengan protokol kesehatan selama masa pandemi, KMP ini dilaksanakan di tempat yang paling dekat dengan tempat tinggal mahasiswa yang mengikuti KMP tersebut selama 2,5 bulan, mulai dari hari Senin, 12 Oktober 2020 sampai dengan hari Jumat, 18 Desember 2020. KMP ini dilaksanakan dengan cara blended learning, yaitu pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dan pertemuan tatap maya atau bisa disebut dengan luring dan daring. Adapun ruang lingkup kegiatan ini mencakup pembelajaran di semua mata pelajaran yang berfokus literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan bantuan administrasi manajerial sekolah. Oleh karena itu Saya  Reza Tarmudi Firdaus Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia memilih SD Negeri 4 Gunungguruh menjadi tempat yang tepat untuk saya sebagai mahasiswa melaksanakan kegiatan untuk membantu seluruh kegiatan yang dijalankan di sekolah, membantu guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah, membantu guru dan siswa untuk mempermudah pembelajaran, dan membangun semangat belajar merdeka pada siswa-siswa agar tetap mendapatkan hak pendidikannya di masa pandemi Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun