Mohon tunggu...
rezapahlevi
rezapahlevi Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi sholat 5 waktu

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia Itu sakral,Kenapa Kita Malu Memakainya?

25 Juni 2025   18:23 Diperbarui: 25 Juni 2025   16:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Malu Pakai Bahasa Indonesia, Bangga Pakai Bahasa Asing?
Ngomong pakai bahasa asing sih sah-sah saja. Tapi kalau malu pakai bahasa sendiri, itu tanda tanya besar.

Di era sekarang, kamu pasti sering dengar atau baca kalimat seperti ini:

"This place so cozy!"
"Mood gue lagi down banget."
"Let's lunch bareng yuk!"

Campur kode seperti itu sudah menjadi hal biasa, terutama di media sosial dan percakapan sehari-hari. Di satu sisi, ini mungkin terlihat keren dan kekinian. Tapi di sisi lain, kita harus bertanya, kenapa kita mulai malu menggunakan bahasa Indonesia secara utuh?

Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi biasa. Bahasa ini adalah simbol perjuangan, jati diri, dan perekat bangsa kita.

Bahasa Persatuan yang Lahir dari Kesepakatan
Bahasa Indonesia bukan warisan penjajah, bukan pula hasil keputusan pemerintah semata. Bahasa ini lahir dari kesepakatan para pemuda Indonesia dalam Sumpah Pemuda 1928. Saat itu, para pemuda dari berbagai suku dan daerah sepakat memakai satu bahasa untuk menyatukan bangsa yang beragam ini.

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu, yang membuat kita menjadi satu bangsa dengan identitas yang kuat.

Kenapa Malu Pakai Bahasa Sendiri?
Sekarang, banyak dari kita terutama generasi muda, lebih suka menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari. Di media sosial, nama-nama bisnis, bahkan di lingkungan kerja, bahasa asing sering dipakai karena dianggap lebih modern, keren, dan global.

Sayangnya, sikap ini membuat bahasa Indonesia mulai terpinggirkan. Padahal, bahasa kita punya kekayaan tersendiri yang tak bisa digantikan oleh kata-kata asing.

Bahasa Indonesia Menyimpan Sejarah dan Makna
Bahasa Indonesia sudah melewati perjalanan panjang. Dari ejaan lama, EYD, sampai aturan baru PUEBI, bahasa ini selalu berkembang menyesuaikan zaman. Bahasa ini juga menyerap kekayaan dari ratusan bahasa daerah di Indonesia.

Kata-kata seperti gundah, gelisah, sengsara, dan sembilu menyimpan makna dan rasa yang dalam, yang kadang sulit diterjemahkan ke bahasa lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun