Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tindakan Anies Dekati HKBP Demi Dukungan Umat Kristiani atau Reklamasi?

29 Oktober 2017   15:02 Diperbarui: 29 Oktober 2017   15:32 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aneh bin ajaib, luar biasa tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Anies datang meresmikan gereja sebagai tempat ibadah pertama yang diresmikan gubernur Jakarta. Manuver ini tentu saja membuat basis dukungan Anies yang garis keras beserta basis dukungan Ahok yang garis keras terkejut dan bahkan tergunjang. Sungguh diluar nalar setelah menimbulkan kontroversi dengan dikotomi pribumi dan non pribumi sang gubernur malah berikan perhatian pada golongan kristiani yang diwakili oleh HKBP. Politik memang penuh misteri tak ada yang abadi  yang ada hanyalah  kepentingan yang abadi.

Tekanan reklamasi di teluk Jakarta, membikin Anies-Sandi dan partai pendukung was-was. Menghadapi Luhut Binsar Panjaitan atau LBP yang juga merupakan tokoh HKBP mau tak mau Anies melakukan manuver halus kedalam HKBP. HKBP ini organisasi  keagamaan terbesar ketiga setelah NU dan  Muhammadiyah wajar apabila potensi suara dan dukunganya sangat besar dengan usia yang juga lebih tua dari Indonesia. 

Kekalahan PDIP di  daerah-daerah dengan mata pilih gemuk pada Pilkada 2017 lalu, terutama  Banten dan DKI Jakarta, masih menyisakan luka. Gaya Megawati dengan hak  prerogatifnya diyakini sebagai penyebab tumpulnya geliat politisi PDIP.  Mereka tidak lagi berani melakukan komunikasi politik dengan tokoh-tokoh  di daerah karena semua paham keputusan ada di pusat dan Ketua Umum PDIP  dapat menunjuk calon kepala daerah di luar proses penjaringan yang  dilakukan kader-kader di bawah. Bukan hal yang luar biasa manakala  penjaringan bakal calon kepala daerah yang digelar PDIP sepi peminat.  Untuk apa mendaftar, mengikuti proses seleksi jika akhirnya sama sekali  tidak dijadikan bahan pertimbangan oleh DPP dalam memutus calon yang  akan diusung.

Kekuatan Luhut yang sangat besar bahkan sampai mampu membujuk Prabowo untuk mengatur  pertemuan Anies-Sandi dan para pengusaha yang dikenal sebagai naga-naga Indonesia, masih menyimpan tekanan besar. Tindakan Luhut yang semakin berani seakan-akan semakin menguatkan dugaan bahwa LBP merupakan RI 3  bahkan ada rumor yang menyebutkan kalau LBP sejatinya RI 1 dibalik  bayangan. 

Perlu diadakan  manuver mendekati basis pendukung  Luhut yaitu HKBP  sekaligus melakukan test the water. Beberapa hari yang lalu muncul tulisan menggegerkan menyoroti integritas LBP dalam reklamasi yang ditulis seseorang yang mengatasnamakan suku batak dan kristen protestan. Di sini terlihat usaha-usaha untuk mengukur sejauh  mana kekuatan Luhut dalam HKBP.

Strategi pecah belah dan test the water ini pernah diterapkan kepada NU di Jawa timur. Setiap ada pemilu atau pergesekan kekuasaan pihak yang berkepentingan diluar NU selalu mengambil kader Nu yang dapat menjadi bawahan. Kasarnya terjadi perang proxy atau proxy war secara tidak langsung  seperti yang diterapkan demokrat sehingga pernah ada kadernya  menjadi gubernur sementara wakil dari PKB atau NU. Populasi protestan di jakarta juga besar dan solid juga seperti yang pernah diutarakan kompasianer Ishak Pardosi kalau HKBP lebih kompak. 

Kita lihat Anies sendiri masih kesulitan merangkul islam  moderatnya NU untuk bekerja sama dengan pendukungnya yang islam konservatif. Pidato pribumi membuat NU was-was  kepada Anies sementara pihak legislatif atau dprd jakarta  terkesan cuek terbukti sidang istimewa saja tak ada. Kalau dibiarkan terus akanm membuat Jakarta macet karena eksekutif dalam hal ini gub dan wagub butuh legislatif seperti dprd untuk memperkuat regulasi dan aturan selama beberapa tahun kedepan. Ini seperti diskak dalam permainan catur untuk menyelamatkan raja butuh pengorbanan perwira tingginya tidak bisa tidak.

Masuk akal jika Anies berani terang-terangan masuk kepada golongan diluar umat islam konservatif yang selama ini menjadi basis dukunganya. Pengaruh HKBP sebagai organisasi agama ke 3 terbesar cukup berpengaruh kepada para pejabat, pengusaha dan profesional diluar basis islam. Beberapa tindakan HKBP yang cukup welcome juga memberikan sinyal positif dengan pemberian ulos, kesempatan menyanyi dan lelang lukisan gereja. 

Selain itu faktor luar negeri dimana Arab Saudi yang dikenal menjadi donor kubu islam konservatif ternyata baru-baru ini melalui pangeran mahkotanya tegas menyerukan perubahan doktrin agama menjadi lebih moderat dan terbuka seperti NU. Tentu saja ini dimanfaatkan benar oleh Anies dengan pertimbangan bahwa manuver dia keluar islam konservatif tak akan dapat tantangan berarti dari mereka sebab sekarang posisi islam konservatif sudah terpojok. Praktis tak ada kekhawatiran akan demo berjilid-jilid ataupun aksi anarkis karena toh donaturnya saja sekarang sudah banting stir ke arah moderasi islam dan keterbukaan.

Strategi tes the water juga menunjukan bahwa kekuatan LBP di HKBP masih besar terbukti tulisan oknum jamaat HKBP yang kritik integritas LBP dalam reklamasi mendapat banyak tantangan internal.  Praktis pilihanya hanya tinggal melanjutkan reklamasi dengan imbalan dukungan umat kristiani dan pembukaan blokade parlemen jakarta. 

Posisi Anies yang sekarang memang kasihan mau kerja tapi DPR nya masa bodoh dan acuh tak acuh sudah bagaikan pisah ranjang saja. Maka jangan heran kalau sekarang Anies-Sandi masih urusin hal-hal kecil karena yang pegang kuasa aturan dan alokasi anggaran kan DPRD. Mau melakukan manuver seperti Ahok juga sulit karena menteri Tjahjo merupakan lawan politik. Ya apabila hubungan eksekutif dan legislatif macet kan biasanya pada buka akses jalan tol kepada Mendagri alias menteri dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun