Mohon tunggu...
rezaameliasaraswati
rezaameliasaraswati Mohon Tunggu... 24107030013

Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mie Ayam Pakde Wonogiri : Cita Rasa Khas, Suasana Desa yang Menghangatkan

30 Mei 2025   17:46 Diperbarui: 30 Mei 2025   17:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Penulis Mengunjungi Warung Mie Ayam Pakde ( Sumber : Dokumen Pribadi ))

Kulonprogo tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memanjakan mata, dari perbukitan menawan hingga hamparan sawah yang luas membentang, tetapi juga memiliki kekayaan kuliner yang menggoda selera. Salah satu surga kuliner yang sayang untuk dilewatkan adalah sebuah warung sederhana namun istimewa: Mie Ayam Pakde Wonogiri, yang berlokasi di Karang Tengah Kidul, Margo Sari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo.

Di tengah udara sejuk dan suasana asri pedesaan, warung ini menyajikan berbagai varian mi ayam dan bakso yang menggugah selera. Cita rasa khas Wonogiri langsung terasa sejak suapan pertama, berpadu dengan bumbu rempah yang kuat dan tekstur mi yang kenyal. Warung ini bukan hanya tempat makan, tapi juga saksi kisah perjuangan seorang perantau yang kembali ke akar budaya dan tanah kelahirannya.

Adalah Hadi Prayitno, atau yang akrab disapa Pakde, sosok di balik racikan lezat ini. Sebelumnya, Pakde menghabiskan lebih dari dua dekade merantau dan berjualan mi ayam di Lampung. Pengalaman selama 25 tahun tersebut menjadi bekal berharga ketika ia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman karena faktor usia. Dengan tekad dan semangat yang tak luntur oleh waktu, Pakde membuka warung kecil di daerah asalnya. Kini, warung ini dikelola bersama oleh Suryono, yang tak lain adalah juru masak andal yang menjaga cita rasa tetap konsisten.

Salah satu menu andalan yang paling digemari adalah mi ayam ekstra ayam. Sesuai namanya, menu ini disajikan dengan topping ayam yang melimpah ruah, hampir menutupi seluruh permukaan mi. Daging ayamnya gurih, bumbunya meresap hingga ke dalam serat-serat daging, dan perpaduan rasa manis-gurih dari kuah kentalnya membuat lidah bergoyang. Bagi pengunjung tetap, menu ini sudah menjadi semacam 'menu wajib' yang sulit digantikan.

Namun, daya tarik warung ini tidak berhenti di sana. Ada juga menu-menu unik seperti bakso Gunung Merapi dan bakso Gunung Merbabu, yang bukan hanya menarik dari segi nama, tapi juga rasa dan isiannya. Bakso Merapi diisi dengan sambal dan tetelan daging sapi, menciptakan sensasi pedas yang membakar lidah. Sementara Bakso Merbabu berisi telur ayam dan tetelan, memberikan perpaduan rasa gurih dan kenyal yang memanjakan lidah para pecinta bakso isi.

Bagi pengunjung yang datang dengan perut kosong atau ingin berbagi satu mangkuk berdua, tersedia juga menu mi ayam brutal, yaitu dua porsi mi ayam dalam satu mangkuk besar, lengkap dengan ekstra topping daging ayam. Ini adalah pilihan tepat bagi yang suka makan banyak tanpa harus memesan dua porsi terpisah. Selain itu, warung ini juga menawarkan varian lain seperti mi ayam bakso jumbo, mi ayam bakso telur, bakso tengkleng, bakso rusuk, dan bakso polos. Semuanya tersedia dalam rentang harga yang sangat bersahabat, mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 25.000 saja. Terjangkau bukan berarti murahan; justru sebaliknya, kualitas rasa yang dihadirkan sangat memuaskan.

Salah satu hal yang membuat Mie Ayam Pakde Wonogiri istimewa adalah racikan bumbu yang otentik dan khas. Seperti yang diungkapkan oleh Rani, salah satu pengunjung setia, "Di sini bumbunya kerasa banget, rempah. Menjorok ke manis gurih." Mi yang digunakan pun bukan mi instan pabrikan, melainkan buatan sendiri. Teksturnya lebih kenyal, lembut, dan terasa segar saat disantap, memberikan sensasi berbeda dibandingkan mi ayam biasa.

Tak hanya hidangan utamanya yang memikat, warung ini juga menyediakan minuman segar yang unik, salah satunya es teh krampul. Ini adalah teh manis dingin yang disajikan dengan irisan jeruk segar, menciptakan rasa segar dan sedikit asam yang cocok untuk menetralisir rasa gurih dari mi atau bakso. Minuman ini menjadi favorit pengunjung karena kesegarannya yang pas untuk dinikmati di tengah suasana pedesaan yang tenang.

Bicara tentang suasana, inilah yang menjadi nilai tambah yang sulit ditandingi oleh tempat makan di perkotaan. Warung ini memiliki bangunan semi terbuka yang menghadap langsung ke hamparan sawah. Sambil menyantap mi ayam hangat, pengunjung bisa menikmati hembusan angin sawah yang sejuk dan sesekali melihat kereta api melintas di kejauhan, pemandangan seperti ini memang sederhana namun meninggalkan kesan mendalam.

( Penulis Mengunjungi Warung Mie Ayam Pakde ( Sumber : Dokumen Pribadi ))
( Penulis Mengunjungi Warung Mie Ayam Pakde ( Sumber : Dokumen Pribadi ))
Saya sendiri sempat berkunjung ke warung ini bersama seorang rekan pada sore hari. Saat itu, suasana cukup ramai, namun tetap terasa nyaman. Duduk di salah satu sudut, kami memesan dua menu berbeda dan berbincang santai ditemani semilir angin. Momen paling berkesan adalah ketika suapan demi suapan mi ayam saya lahap, sambil memandangi langit jingga dan kereta yang melintas perlahan di balik pematang sawah. Sebuah pengalaman kuliner yang bukan hanya memuaskan perut, tapi juga menghangatkan hati.
Bagi masyarakat Kulonprogo dan sekitarnya, Mie Ayam Pakde Wonogiri bisa menjadi alternatif kuliner yang menyenangkan dan berbeda dari biasanya. Lokasinya yang tak jauh dari pusat kota, suasana yang akrab dan ramah, harga yang bersahabat, serta cita rasa khas yang otentik menjadikan tempat ini layak masuk dalam daftar tempat makan yang wajib dicoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun