Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrohmanirrohim
Tema "Intuisi dan Masalah Revitalitas Akhlak dalam bingkai Pancasila" materi ini di sampaikan oleh Kakanda Dr. Taufikurrahman, SH, M. Hum.
Beberapa argumen yang saya tangkap dalam  pemaparan beliau, Beliau membahas tema diatas poin per poin sehingga peserta dapat menerima materi dengan baik. Beliau menyebutkan bahwa kata kunci dari meteri ini adalah Intuisi, Relativitas Akhlak dan Pancasila.
Pengertian intuisi yang disampaikan pemateri itu yaitu :
1. Kemampuan memahami sesuatu tanpa proses berpikir dan tanpa penalaran. Artinya proses Intuisi ini datang secara spontan.
2. Ide atau gagasan yg dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pemateri mengatakan bahwa intuisi ini berasal dari alam bawah sadar seseorang, dan jika di lakukan berulangkali maka intiusi seseorang akan menjadi lebih tajam dan lebih kuat.
Sedangkan menurut secara Mulyadi Kartanegara (Jakarta Press, 2005) secara harfiah intuisi dapat diartikan intuisi dapat diartikan perasaan batin atau getaran jiwa yang dapat merasakan sesuatu, yang menimbulkan sikap, ucapan dan perbuatan. Dari situlah adanya korelasi pandangan antara pengertian yang di sampaikan oleh Dr. Taufikurrahman dengan pengertian menurut Mulyadi Kartanegara. Keduanya juga sama-sama menitik beratkan bahwa Intuiusi merupakan hasil olah pikir bawah sadar.
Untuk pengertian Relativitas Akhlak dalam bingkai pancasila ada sedikit hal yang menjadi catatan bahwa Akhlak merupakan suatu hal yang melekat pada diri manusia, tinggal bagaimana dia mengaplikasikan akhlak dalam kehidupannya dan di selaraskan dengan nilai-nilai pancasila. Dimana Aklak akan melahirkan pendidikan bagi manusia.
Untuk pembahasan tema ini juga, pemateri sebenarnya harus menyinggung soal hubungannya dengan Kader HMI, seandainya beliau mengkolaborasikan pembahasannya dengan bagaimana seharusnya sikap kader HMI dalam merepresentasikan akhlak  mahmudah dalam bersikap.
