Mohon tunggu...
Reza Meinando
Reza Meinando Mohon Tunggu... Lainnya - Reza

Mahasiswa UIN Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan Dakwah di Era Digitalisasi untuk Pemuda Milenial Saat Ini

11 Agustus 2020   13:43 Diperbarui: 11 Agustus 2020   13:45 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penulis:Reza Meinando | Prodi Manajemen Dakwah, FDK, UIN Sumatera Utara Medan, Kelompok KKN-DR 115, DPL Bapak Dr. Adenan Ritonga, MA

Memasuki abad 21 di mana semuanya sudah menjajaki ke arah digitalisasi membuat tantangan dakwah juga berubah. Seiringi berkembangnya zaman, maka tidak heran jika dakwah juga mengalami tantangan. Di mana bukan tantangan seperti sulitnya untuk berdakwah, tetapi bagaimana mengembalikan posisi dakwah di masyarakat.

Sebenarnya dakwah itu apa sih? Dakwah sendiri bermakna seruan atau ajakan kepada suatu pintu taubat atau usaha mengubah situasi dari yang buruk menuju kebaikan atau dari yang baik menuju penyempurnaan baik individu maupun berkelompok atau bermasyarakat.

Dakwah sendiri bagi umat muslim adalah suatu kewajiban yang sifatnya menyeluruh di mana hal itu menjadi suatu kewajiban saat seseorang sudah dapat mebedakan mana yang baik dan yang buruk atau disebut dengan baligh. Di mana kewajiban dakwah ini dilakukan baik antara individu dengan individu lainnya atau antara individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok lainnya. Sehingga sebenarnya hakikat seorang muslim adalah berdakwah.

Pastinya tantangan dakwah saat ini berkaitan dengan era globalisasi dan kenyataan plurakitas agama, di mana kemajuan ilmu teknologi dan informasi membuat peradaban manusia yang awalnya hanya berbasis pertanian kini beralih menuju perindustrian, Sehingga secara pola pikir akhirnya membedakan manusia di masa milineal ini.

Lalu, apa saja tantangan dakwah di era digitalisasi untuk pemuda Islam saat ini? sebelum membahasanya, Allah sudah memberi rambu-rambu bahwa jalan dakwah tidaklah mudah sudah pasti harus melewati terjalnya perjalanan. Seperti dalam Q.S. Al-Ankabut ayat 2-3 yang berbunyi:

(2) "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (3) dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."

Sehingga ujian itu selalu menghampiri umat muslim yang ingin memperjuangkan Islam di jalan dakwah. Sehingga tidak ada perjalanan yang mulus, pasti ada tanjakan dan lika-liku dalam jalan dakwah itu sendiri. tantangan-tantangan dakwah di era digitalisasi di anataranya yaitu:

1. Terjadi Pergejolakan dalam Amanah
Dalam ruang lingkup dakwah terjadinya perselisihan akibat amanah sering terjadi. bagaimana pun dalam mengemban amanah itu sangatlah besar tanggungjwabnya, apalagi apabila dihadapkan dengan kasus-kasus di medan dakwah yang sering mengundang pro dan kontra. Sehingga, tidak menutup kemungkinan akan timbulnya suatu rasa ingin menang sendiri atau perasaan tidak terkendali karena merasa hebat dan lebih pantas dalam mengemban dakwah. Sehingga akan mengundang peluang terjadinya penyimpangan manhajiyyah dalam ruang gerak dakwah dan tentu saja ini tidak akan menguntungkan untuk keberlangsungan dakwah itu sendiri.

2. Terjadi Pergejolakan dalam Kejiwaan dan Syahwat
Setiap manusia pastinya memiliki perasaan baik itu bahagia, sedih, marah, gelisah yang memang manusiawi dan hal yang wajar. Hanya saja untuk pemuda Islam yang turun di medan dakwah harus mampu mengelola kejiwaannya agar tidak mudah untuk melankolis atau terpancing amarah hingga emosi tidak terkendali. Karena bagiamana pun, dakwah akan berjalan dengan lancar apabila disampaikan dengan cara yang tenang dan terkendali.

Hal yang paling harus menjadi tantangan untuk kaum pemuda Islam adalah munculnya gejolak syahwat yang lagi sebenarnyanya ini manusiawi, hanya saja di usia muda, harus pandai dalam mengendalikannya dan jangan sampai para aktivis dakwah atau pengemban dakwah tercebur dalam lembah syahwat yang mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun