Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melacak Sepak Terjang PKI dalam Dinamika Politik Indonesia di Masa Lalu

21 September 2020   10:17 Diperbarui: 21 September 2020   10:52 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Simbol Komunis dengan logo palu arit (Sumber: kompas.com)

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti dan masih terjadi silang pendapat siapa sebenarnya dalang dibalik G30S. Setidaknya ada 9 teori yang beredar tentang peristiwa berdarah tersebut.

Kematian para Jenderal pada peristiwa G30S menjadi legitimasi bagi Soeharto untuk bertekad menumpas dan memberangus PKI hingga ke akar-akarnya. Disinilah awal mula redupnya pengaruh PKI sekaligus awal dari kejatuhan pemerintahan Presiden Sukarno.

Kalau seandainya dulu PKI tak dibasmi Soeharto dan PKI berhasil melancarkan kudeta pada malam G30S, banyak yang bertanya-tanya, kira-kira apa yang akan terjadi?

Sejarawan Indonesia, Anhar Gonggong menilai, PKI juga pasti akan melakukan hal yang serupa. Karena menurutnya, jika kita mau menengok sejarah, terbukti perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Komunis pasti menimbulkan pertumpahan darah yang sangat besar.

"Lihat di Rusia dan Uni Soviet, mungkin satu setengah juta orang terbunuh. Di Kamboja pun Khmer Merah membunuh jutaan penduduk yang tak sama dengan mereka". Ujar Anhar seperti dikutip dari merdeka.com

Walaupun PKI sempat menegaskan akan berjuang melalui jalur parlemen dan tidak akan melakukan kekerasan, Anhar menilai tak yakin dengan pernyataannya itu. Pembantaian pasti akan terjadi. Semua hanya soal siapa yang menang. Karena kebetulan waktu itu Angkatan Darat yang menang, maka PKI-lah yang akhirnya diberangus habis.

Jika PKI menang, Pengaruh Angkatan Darat mungkin akan melemah, dan bisa saja Angkatan Darat dibubarkan, lalu diganti oleh Tentara Rakyat yang sebagian besar buruh dan tani bentukan PKI. Posisi kaum Nasionalis, dan Agamis juga akan melemah. 

Partai yang berhaluan Nasionalis dan Agamis akan dibubarkan oleh PKI. Orang-orang dan golongan sayap kanan dan non komunis akan dihilangkan dari peta politik Indonesia. Pada akhirnya PKI menjadi partai tunggal di Indonesia yang tak memiliki oposisi. Dan merubah Indonesia total menjadi negara komunis. 

Sebuah kenyataan yang tak akan bisa terbayangkan apabila hal itu benar-benar terjadi. Segala sesuatunya mungkin tidak akan seperti sekarang.

Kini PKI sudah lenyap, dan kita sudah sampai pada era Reformasi. Biarlah semua kejadian kelam di masa lalu itu menjadi saksi sejarah bahwa butuh proses yang sangat panjang dan rumit untuk Indonesia agar bisa sampai ke masa sekarang ini.

Bagaimana pun, semua rentetan peristiwa, konflik dan dinamika politik yang terjadi di masa lalu merupakan konsekwensi atas negara yang pluralis ini. Untuk itulah Pancasila hadir sebagai jawaban dan solusi agar semuanya bisa berjalan berdampingan dengan damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun