Mohon tunggu...
Rey Laotong
Rey Laotong Mohon Tunggu... Mahasiswa - A writer who likes to see the world through imagination and different perspective.

Biarkan setiap tulisan itu bersuara dengan nada nada yang tidak pernah kita dengarkan, membantu membangun imajinasi menjadi sebuah realitas yang dapat mengubahkan kita dan seisi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Anaxagoras

22 September 2021   22:31 Diperbarui: 22 September 2021   22:33 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

ANAXAGORAS

Adalah seorang filsuf yang berasal dari era Filsafat kuno dan mempunyai aliran Mazhab Pluralisme. Anaxagoras merupakan seorang pemikir yang menitik beratkan pada alam semesta dan pengenalan indra serta Makhluk hidup itu sendiri, apa yang membuat Anaxagoras menjadi terkenal adalah pemikiran nya tentang nous yang diartikan oleh Anaxagoras sebagai "roh" atau "rasio"  sebuah kehidupan atau bentuk yang paling halus dari sebuah keberadaan.

Jelas sekali dalam tulisan tulisan Anaxagoras yang merupakan pemikirannya bahwa nous adalah lambang dari sebuah kemandirian dari semua zat atau materi yang ada. 

Pemikiran Anaxagoras yang juga membahas tentang sudut pandang manusia yang tercipta akibat adanya sebuah rangsangan yang dia rasakan, apa yang dikatakan oleh Anaxagoras mengenai penyebab terbentuknya presepsi seorang manusia tidak lain karena manusia terlalu membandingkan efek/kualitas yang saling berlawanan satu sama lain yang diakibatkan oleh objek terhadap indera manusia.

Yang mengakibatkan Anaxagoras tidak membenarkan untuk memasukkan indera untuk mencari sebuah kebenaran karena menurut Anaxagoras indera sangatlah lemah dan mudah dipengaruhi oleh keadaan, atau objek lain yang ada. Tetapi bukan berarti Anaxagoras tidak menghadirkan manfaat dari indera manusia, bagi Anaxagoras indera mempunyai manfaat untuk membantu dalam memvisualisasikan suatu hal yang tidak tampak untuk membantu manusia dalam 'melihat' hal tersebut.

Anaxagoras jugs dikenal dengan komitmennya terhadap prinsip -- prinsip Elatic yang mengesampingkan kemungkinan datang atau mati yang sebenarnya, juga mengesampingkan perubahan dan transformasi kualitatif yang nyata. Ketika cairan hangat mendingin (tampaknya) cairan panas mejadi dingin; ketika seorang anak menelan makanan (susu dan roti, misalnya), susu dan roti (sepertinya) berubah menjadi daging, darah, dan tulang.

Anaxagoras menolak dengan keras klaim tersebut dikarenakan mereka mensyaratkan bahwa panas berhenti menjadi dan dingin menjadi, dalam cairan dan roti dihancurkan sementara daging, darah, tulang menjadi. Hal ini membuat Anaxagoras menemukan sebuah solusi untuk mengklaim hal tersebut bahwa tidak hanya "semua hal bersama-sama" dalam sesaat, tetapi ada dalam segala hal setiap  saat.

Teori ini dinamakan sebagai Everything in Everthing. Dimana prinsip  dari teori tersebut menegaskan kemahadiran bahan-bahan. Dalam segala sesuatu ada campuran dari semua bahan yang ada, berkontribusi dalam memberikan sentuhan yang baru terhadap sebuah kehadiran.

Dan Anaxegoras juga dikenal dengan ambisinya yang kuat untuk memberikan manusia pengetahuan mengenai teori cara kerja kosmos, sekalipun hal ini mendaptkan larangan tetapi dia tetap melakukannya bahkan saat dia mendapatkan larangan Eleactic tentang datang dan mati dia tetap pada tujuannya yaitu pengetahuan ilmiah untuk manusia sejauh mungkin yang dapat dipahami oleh pemikiran manusia.

Pada akhirnya Anaxagoras dari Clazomenae memberikan pengaruh penting di Athena dan juga salah satu pemberi pengaruh penting pada Pericles. Anaxagoras berubah menjadi tokoh penting yang dimana pemikiran -- pemikirannya menjadi tumpuan bagi pemikir filosofis kemudian, dan juga memberi dampak kepada budaya sipil yang lebih luas pada masanya.

Plutarch melaporkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh Anaxagoras terhadap Pericles sangatlah besar, kata Plutarch, Anaxagoras dari Clazomenae adalah orang yang paling terkait dengan Pericles dan yang paling menganugerahkan kepadanya martabat dan kebijaksanaan yang lebih berbobot daripada penghasutan, dan secara keseluruhan mengangkat dan meninggikan kelayakan karakternya. Ini bukan satu-satunya keuntungan yang dinikmati Pericles karena hubungannya dengan Anaxagoras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun