Mohon tunggu...
Reydo Pangestu
Reydo Pangestu Mohon Tunggu... Jurnalis - tulis aja sendiri

saya seorang mahasiswa hukum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Quarter Life Crisis, Selamat Datang di Dunia Penuh Realita

3 Januari 2020   14:58 Diperbarui: 3 Januari 2020   15:10 2099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beaslouise.wordpress.com

Pernah gak kalian merasa hidup bagaikan air yang mengalir dan kalian masih tetap tidak menghasilkan apapun. Kalian mencoba berbicara dengan diri kalian terhadap masa depan kalian.

''Mau jadi apa aku yaa di usia 21 tahun ini??''

'' Siapa sih aku sebenarnyaaa''

''Bakat apa yaah yang aku punya sehingga aku bisa bersaing''

Selamat kawan kau tidak sendiri yang mendapatkan permasalahan seperti itu. Jujur, semenjak aku menginjak masa remaja aku sudah terbuai dengan waktu muda yang kurang aku manfaatkan dengan baik. Bahkan, Aku sering membuang-buang waktu dengan nongkrong di cafe yang dimana tidak melakukan hal-hal produktif. Malah, justru sering membicarakan aib keburukan orang lain.

Aku tidak menyalahkan orang yang sering nongkrong di cafe. Namun, Hal yang membuat aku sedih dimana mereka  makan-makanan yang enak sedangkan orang tuanya di kampung harus membanting tulang demi anaknya. Sungguh sangat menyedihkan melihat anak-anak jaman sekarang ini.

Namun, Kita tidak berbicara tentang mereka tapi kita berbicara tentang Quarter Life Crisis. Apa sih itu pengertian Quarter Life Crisis? Quarter Life Crisis adalah istilah untuk menggambarkan sebuah periode dalam kehidupan yang membuat kita sering merasa ragu, cemas, dan bingung dengan tujuan hidup. 

Biasanya kondisi ini akan membuat kita sadar ada suatu hal dalam diri kita harus diubah. Juga, Kita merasa bingung dan tidak tahu cara bagi kita untuk memulainya. Keadaan tersebut tak jarang membuat kita merasa kebingungan dan tak jarang merasa kesepian.

Menurut Lifehack, survei yang dilakukan oleh Linkedin membuktikan bahwasanya terdapat 75 persen dari ribuan orang berusia 25 hingga 33 tahun mengaku pernah merasa Quarter life crisis pada hidupnya. Rata-rata usia pada mereka mendapatkan itu di usia 27 tahun.

Stop compares to others but we must to compares ourselves yesterday

Quarter life crisis muncul dikala ketika kita mulai penat melakukan segala kegiatan kita dan mulai memikirkan hal yang ingin lakukan. Adapun, Hal yang ingin kita lakukan berdasarkan pengalaman dan berita yang kita dapatkan di media sosial. Misalnya, kita telah memiliki pekerjaan, memiliki gaji yang tinggi, dan memiliki berbagai harta dan fasilitias yang telah diidamkan. Namun, dibalik itu semua terdapat kekosongan hati yang mulai bertanya  akankah hal yang kulakukan ini benar membuat diriku bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun