Mohon tunggu...
Revasya Gewani
Revasya Gewani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

be myself

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Drama di Sekolah: Pementasan Drama Masa Kini

3 Desember 2020   16:41 Diperbarui: 4 Desember 2020   12:16 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana pementasan drama masa kini di Sekolah? 

Jika mendengar kata drama, sudah pasti yang terbayang dalam pikiran kita adalah sebuah pementasan di atas panggung dalam sebuah ruangan yang diperankan oleh para aktor. Hal tersebut tidaklah salah, senada dengan pemikiran masyarakat di Indonesia, kata drama dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti “komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan”. Riantiarno (2011) mengatakan bahwa “drama berasal dari bahasa Yunani juga; draomai atau dran. Artinya bertindak, berlaku, berbuat, beraksi.” Sedangkan, pengertian drama menurut Moulton dalam (Hasanuddin: 2009) yaitu “hidup yang dilukiskan dengan gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung”. Dengan demikian, drama dapat dikatakan sebagai suatu genre sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dalam sebuah naskah yang nantinya akan di pentaskan dalam sebuah pertunjukan.

Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa drama sendiri memiliki dua dimensi karakteristik, yaitu drama sebagai dimensi sastra dan drama sebagai dimensi pertunjukan. Drama sebagai sebuah naskah drama dibangun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik yaitu tokoh dan penokohan, alur, latar, konflik, tema, dan amanat serta gaya bahasa. Sedangkan, drama sebagai sebuah seni pertunjukan menurut Damono dalam (Hasanuddin: 2009) dibentuk atas tiga unsur yang merupakan satu kesatuan drama dapat dipertunjukan yaitu unsur naskah, unsur pementasan dan unsur penonton.

Sebuah drama, tentunya berbeda dengan genre sastra lainnya. Sebab, dalam sebuah drama penggamabaran unsur-unsur dalam sebuah naskah drama lebih detail, drama dapat memberi pengaruh emosional kepada penonton, dalam sebuah drama seorang aktor dituntut untuk dapat menghidupkan tokoh dalam naskah, tetapi seorang pegarang tidak terlalu leluasa dalam mengembangkan imajinasinya karena dibatasi oleh unsur panggung. Jadi, dapat di pahami bahwa selain dari keunggulan-keunggulannya, drama sebagai salah satu genre sastra juga memiliki banyak kekurangan.

Drama tidak lepas dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran Drama sendiri biasanya ada dalam mata pelajaran Seni dan Budaya. Dalam pembelajaran drama di sekloah, seorang guru harus memberikan materi dan juga praktik dalam pembelajaran tersebut. Tugas guru yaitu mengarahkan peserta didik untuk bisa melakukan drama dengan baik meskipun masih dalam bentuk yang sederhana. Biasanya drama yang dilakukan disekolah masih dalam lingkup kelas, di mana dalam satu kelas bisa dibagi atas beberapa kelompok kecil, atau bisa juga drama dilakukan dalam lingkup satu sekolah dalam rangka memeperingati hari-hari besar dan sebagainya.

Lalu, bagaimana pementasan drama di sekolah dapat terlaksana dengan baik dalam kondisi saat ini?

 

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, segala jenis aktifitas sehari-hari mulai dari kegiatan pembelajaran di sekolah, bekerja dalam ruang terbuka maupun tetrtutup, serta kegiatan-kegiatan lainnya termasuk dalam hal pementasan drama, sudah pasti akan terganggu sebab segala aktifitas harus dilakukan di rumah. Jika melihat dan memahami pembahasan sebelumya, kita mengetahui bahwa dalam keadaan nomal, sebuah pementasan drama memerlukan persiapan yang sangat matang, dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun hanya untuk membuat satu pementasan drama yang baik. Selain itu, kita juga dihadapkan dengan kenyataan bahwa drama yang dipentaskan secara langsung saja masih memiliki banyak kelemahan, lalu bagaimana jika pementasan tersebut tidak dilakukan secara langsung?

Pilihan untuk mementaskan sebuah drama di sekoalah secara daring, misalnya melalui chanle Youtube merupakan hal yang paling memungkinkan untuk dilakukan pada saat ini. Hal ini dikarenakan tidak lain untuk menghindari terjadinya kerumunan banyak orang pada tempat yang sama, yang nantinya akan mengakibatkan besarnya kemungkinan penyebaran virus Covid-19.

Tantangan dalam melaksanakan pementasan drama secara daring tentunya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan pementasan drama secara langsung. Drama yang pada dasarnya mengharuskan para pemain melaksanakan kegiatan latihan dengan pemaian lainnya dan juga interaksi kepada sesama tim dari pementasan drama akan sangat terhambat dengan adanya aturan untuk menjaga jarak. Ketidakleluasaan itulah yang juga menjadi kelemahan atau hambatan dalam sebuah pementasan daring yang harus diatasi dengan sebaik mungkin.

Selain dari terhambatnya interaksi antar sesama tim pementasan drama, masalah lain yang juga dapat menghambat pementasan drama daring yaitu pada sisi resolusi atau kualitas video yang ditampilkan, suara, dan pencahayaan, dan juga teknik dalam mengambil gambar (angle) saat proses perekaman video (shooting) juga menjadi hal yang harus diperhatikan dengan matang. Kemudian, selain hambatan yang dialami atau dirasakan oleh tim pelaksana pementasan, dari sisi penonton juga sudah pasti merasakan banyak kekurangan dalam menonton pementasan drama secara daring, antara lain adalah kendala kualitas video yang disebabkan oleh jaringan yang tidak selalu stabil, suara dari pemeran yang mungkin tidak jelas atau lebih besar dari suara latar, tampilan pemantasan drama dalam gawai ataupun laptop yang membuat penonton merasa kurang puas juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun