Mohon tunggu...
Retty Hakim
Retty Hakim Mohon Tunggu... Relawan - Senang belajar dan berbagi

Mulai menulis untuk portal jurnalisme warga sejak tahun 2007, bentuk partisipasi sebagai warga global.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Benarkah Ibu Bumi Sedang Memulihkan Diri?

8 April 2020   08:30 Diperbarui: 22 April 2021   09:23 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya langit dengan awannya di daerah Serpong, Kamis 2 April 2020 (foto: Retty)

"Ini seperti masa pemulihan bumi," ujar seorang teman lain, mengingatkanku akan kiriman video yang menggambarkan pemulihan diri Ibu Bumi. Tapi, siapa tahu hari itu kebetulan cuaca cerah dan indah. 

Rupanya, hari ini, hampir seminggu setelah aku memotret langit, bagiku sangat indah itu (tapi tetap masih lebih indah ketika melihat langsung), langit memang masih indah. 

Seorang teman mengirimkan foto kota Jakarta yang diambilnya dengan kamera telpon selularnya. Sungguh, langit Jakarta sangat indah. Biru cerah digelayuti awan-awan putih yang menggumpal di antara gedung-gedung pencakar langit yang tampil gagah, tidak tertutup kabut polusi. 

Indahnya langit di Jakarta, Selasa 7 April 2020, setelah tiga minggu anak sekolah memulai Belajar dari Rumah (foto: Donny Desyandono)
Indahnya langit di Jakarta, Selasa 7 April 2020, setelah tiga minggu anak sekolah memulai Belajar dari Rumah (foto: Donny Desyandono)

Tapi, sekali lagi, benarkah Ibu Bumi sedang memulihkan diri?

Menurut John P. Rafferty dalam tulisan Is the Ozone Layer Finally Healing Itself? di Britannica.com, seperti juga dikatakan oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya yang bisa dibaca di internet, pemulihan itu sebenarnya bertonggak dari penandatanganan Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer pada tahun 1987 yang bertujuan untuk menjaga lapisan ozon agar tidak semakin rusak oleh pamakaian bahan-bahan yang bisa menyebabkan kerusakan ozon. 

Menurut Rafferty, dari sejak tahun 1987 itu, baru pada tahun 2014 mulai terlihat penurunan Ozone-Depleting Chemicals (ODC) atau Ozone Depleting Substance (ODS). Tahun 2016 terlihat bahwa lapisan ozon di Antartika menjadi lebih tebal, dan lubang pada ozon di daerah itu juga mengecil. 

Jakarta di bulan September 2019 (foto: Retty)
Jakarta di bulan September 2019 (foto: Retty)
Jakarta di bulan April 2020 (foto: Donny Desyandono)
Jakarta di bulan April 2020 (foto: Donny Desyandono)
Foto-foto dari NASA menggambarkan betapa selama pandemic COVID 19 ini, di mana hampir seluruh dunia mengurangi pemakaian emisi bahan bakar kendaraan maupun sisa pembakaran dari pabrik-pabrik, terlihat penurunan polusi udara akibat Nitrogen Dioksida (NO2). 

Foto satelit di atas China, Italia menunjukkan penurunan polusi udara. Tentu saja, setelah 2 minggu Jakarta memulai mengajak anak-anak sekolah belajar dari rumah, dan kemudian orang-orang juga bekerja dan beribadah dari rumah, pastinya langit Jakarta menjadi lebih biru.

Bandingkan saja foto yang saya ambil bulan September 2019 dengan foto yang diambil oleh rekan saya Donny Desyandono hari ini, awal April 2020. 

Walaupun mungkin intensitas cahaya pada waktu pengambilan memang berbeda, tapi jelas kabut yang menyelimuti Jakarta telah terangkat.

Apakah Ibu Bumi sedang memulihkan diri sementara kita berjuang untuk melawan virus COVID 19 ini? Semoga virus ini segera berlalu, tapi perjuangan pemulihan diri Ibu Bumi biarlah bisa kita lanjutkan demi langit cerah indah yang menawan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun