Mohon tunggu...
Retty Hakim
Retty Hakim Mohon Tunggu... Relawan - Senang belajar dan berbagi

Mulai menulis untuk portal jurnalisme warga sejak tahun 2007, bentuk partisipasi sebagai warga global.

Selanjutnya

Tutup

Film

Menantikan Film "Buku Harianku"

25 Februari 2020   20:16 Diperbarui: 25 Februari 2020   20:26 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu hal yang bisa merekatkan kebersamaan keluarga adalah menonton film bersama. Perbincangan setelah menonton merupakan ajang diskusi menarik yang bisa mencairkan kekakuan komunikasi orang tua dan anak. Pandangan anak dan pandangan orang tua yang mungkin berbeda karena perbedaan generasi bisa terurai dengan berbagi pikiran. Keterikatan generasi milenial pada gawai bisa ditinggalkan sejenak...

Belum lama ini saya bertanya pada dua orang murid SD mengenai film nasional kesukaan mereka. Seorang anak kelas satu SD menjawab, "Saya suka film Keluarga Cemara, karena filmnya bagus. Saya suka karakter Emak yang sabar dan Ara yang cerdas." 

Sementara itu, seorang siswi kelas enam tampak ragu menjawab, "Boleh kalau bukan film anak-anak?" Saya tersenyum mengangguk, dan ia dengan lancar menjawab, "NKCTHI, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, ceritanya menarik dan mengajarkan kita untuk bisa melepaskan masa lalu yang menyedihkan. 

Semua karakter punya masalah yang berbeda, tapi pada akhirnya mereka bisa menemukan kebahagiaannya. Jadi walaupun punya masa lalu yang menyedihkan, orang bisa mempunyai masa depan yang lebih baik."

Menarik bahwa anak tersebut bisa menemukan pembelajaran dari film yang sebenarnya memang bukan konsumsi untuk anak-anak. Tapi apakah kita sudah cukup menyediakan film yang cocok untuk anak-anak? 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tiga hari setelah bertanya pada anak-anak tersebut, di antara acara Book Characters Day yang diadakan Saint John's School Meruya, saya berkenalan dengan Kila Putri Alam beserta dua orang temannya, Kayyisah Zahra Rusidian dan Samanta Zulaikha. Mereka datang untuk memperkenalkan film Buku Harianku, di mana mereka ikut berperan sebagai Kila, Yuni, dan Ayu.

Rupanya Kila Putri Alam adalah penyanyi cilik jebolan Indonesian Idol Junior 2014. Dalam Buku Harianku, Kila adalah gadis berusia delapan tahun yang senang menulis buku harian. Melalui film ini, sutradara Angling Sagara dan penulis naskah Alim Sudio mempersembahkan suatu film musikal untuk anak-anak. Dalam kisah liburannya di desa kakeknya, Kila bertemu Rintik, kawan lamanya yang sangat diproteksi Ibunya karena menyandang disabilitas. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bagi anak-anak yang menyenangi karakter Ara dalam film keluarga Cemara, maka mereka akan bertemu kembali dengan Widuri Putri Sasono yang berperan sebagai Rintik. Demi Buku Harianku, Widuri harus belajar bahasa isyarat.

Kila yang ceria, cerdas, kritis, namun juga keras kepala, mengisi liburannya dengan teman-temannya. Ia bukan hanya bermain dan bernyanyi bersama teman-temannya, bahkan mereka juga belajar baris berbaris dari Kakek Kila, Prapto, yang pensiunan tentara.

Kila senang sekali bisa bermain dengan aktor senior Slamet Rahardjo yang berperan sebagai kakeknya dalam film ini. Selain Widuri Putri Sasono, Dwi Sasono dan Widi Mulia juga ikut serta dalam film ini, membuat penggemar youtube thesasonos family bisa melihat akting ketiganya dalam film musikal ini.

Penasaran kan pengen nonton?! Tunggu saja tanggal mainnya, 12 Maret 2020! Semoga harapan Bobby Bossa dari Bro's Studio untuk menghadirkan film yang mampu menghibur keluarga dan memperkaya perfilman Indonesia sungguh menjadi nyata. Semoga keluarga bisa memperoleh tontonan yang tidak saja menghibur tapi juga mampu menginspirasi mereka! Akankah film ini mampu mengisi kehausan anak-anak akan film anak seperti pada saat film Petualangan Sherina membawa anak-anak pada masa itu ikut berdendang dan menari? Yuk, nonton bareng....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun